Kadisbudpar Hadiri Simulasi Resepsi Pernikahan di Era New Normal

Ardi Ingatkan Patuhi Protokol Kesehatan

Disbudpar Batam- Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Ardiwinata menghadiri kegiatan simulasi resepsi pernikahan di era normal baru. Simulasi yang digagas oleh Asosiasi Pengusaha Dekorasi Indonesia (Aspedi) DPW Kepulauan Riua ini berlangsung di Pena Hall, Batam Centre, Selasa (11/8). Ardi mengingatkan jasa dekorasi, dan jasa perencana pernikahan harus mematuhi protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah.

“Wajib menerapkan protokol kesehatan, pihak wedding organizer bersama keluarga pengantin dan lokasi acara bekerja sama menerapkan protokol kesehatan pada acara yang berlangsung,” katanya.

Wali Kota Batam, Muhammad Rudi sudah membuka keran bagi pelaku usaha di Kota Batam. Namun setiap kegiatan yang dilakukan wajib menerapkan protokol kesehatan.
“Diantaranya menyediakan tempat cuci tangan dengan air mengalir, menyediakan hand sanitizer, mengecek suhu tubuh, dan jaga jarak,” terangnya.

Ardi menyampaikan, jika pelaksanaan pernikahan ingin dilaksanakan di rumah pengantin, harus bersurat kepada Gugus Tugas Pemerintah Kota (Pemko) Batam. Kemudian pemilik usaha perencana pernikahan membuat surat pernyataan berisikan mematuhi protokol kesehatan.

“Sama-sama kita menjaga Kota Batam,” pintanya.

Dalam kegiatan simulasi pernikahan, tamu yang datang wajib memakai masker, termasuk mempelai pengantin. Tamu dipersilahkan untuk mencuci tangan, setalah itu dicek suhu tubuhnya mengunakan termoscan. Di meja penerima tamu disediakan hand sanitizer. Kemudian mengisi buku tamu dengan mengantri dan kursi tamu diantur berjarak sekitar 1 meter.

Di atas panggung, saat bersalaman dengan pengantin tamu wajib mengantri dengan jarak satu meter. Kemudian tamu disemprotkan dengan hand sanitizer. Kemudian foto bersama juga berjarak antara tamu, pengantin, dan keluarga.

Ketua DPC Aspedi Kota Batam, Bayu mengatakan kegiatan simulasi pernikahan di era new normal ini sebagai informasi bagi pemilik jasa perencana pernikahan lainnya dalam melaksanakan acara pernikahan di masa tatanan kehidupan baru (new normal).
“Kami memberikan contoh kepada pelaku lainnya, kegiatan ini kami buat dalam bentuk video,” terangnya.