Disbudpar Batam- Sebanyak 20 group dari SMP, SMA/SMK se Kota Batam mengikuti Lomba Tari Tradisional yang digelar oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam, bertempat di Mega Mall, Batam Center, Minggu (3/12/2023). Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Disbudpar Kota Batam, Ardiwinata atas nama Wakil Gubernur Kepulauan Riau, Marlin Agustina.
Dalam sambutannya, Ardi menyampaikan lomba tari tradisional ini diinisiasi oleh Wakil Gubernur Kepri, Marlin Agustina Rudi.
“Sebelumnya Ibu kita, Ibu Marlin Agustina Rudi berdiskusi dengan Bapak bagaimana membuat tari untuk segala umur,” katanya.
Pembina Perkumpulan Pembawa Acara (Perwara) Kota Batam ini juga memberikan semangat kepada peserta yang tampil.
“Selamat mengikuti lomba, ayo raih mimpi kalian, segeralah berusaha keras untuk mewujudkan mimpi kalian agar jadi kenyataan,” ucapnya.
Lomba tari tradisional yang berada di salah satu amenitas Kota Batam ini berlangsung meriah, karena disaksikan tak hanya oleh masyarakat Batam saja tapi juga wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Batam juga menyaksikan kegiatan ini. Terlebih, kegiatan ini juga disejalankan dengan Pameran Indovec Expo 2023 yang diikuti oleh Kabupaten, Kota, Provinsi di seluruh Indonesia.
Batam merupakan kota yang direncanakan oleh pemerintah pusat hal yakni industri, alih kapal, jasa, pariwisata. “Jadi Batam sangat terbuka menerima orang-orang yang datang ke Batam,” ucapnya.
Ia menyampaikan Wali Kota Batam, Muhammad Rudi yang juga menjabat Kota Batam sebagai Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam mengatakan Batam sebagai kota pariwisata. Infrastruktur tengah dikembangkan, Wali Kota untuk memberikan kenyamanan wisatawan yang berkunjung ke Kota Batam.
“Wisatawan ke Batam sangat nyaman dan leisure, amenitas di Batam juga sangat lengkap ada 241 hotel dan 1037 restoran,” sebutnya.
Dewan Juri Lomba Tari Tradisional, Aziah menyampaikan gerakan tari dan musik pada lomba tersebut sudah ditentukan oleh dewan juri. Aransemen lagu ciptakan oleh Rafi anggota Malaykustik, Grup Band di Batam.
“Peserta sudah kita kasih gerakan dan dilatih, gerakan tidak boleh dirubah tetapi posisi dalam tari, arah boleh dirubah,” terangnya.
Ia mengatakan tari yang dilombakan ini bertema tari Nusantara. Dimana gerakannya diantaranya berasal dari Batam, Sumatera Barat, Bali, Jawa, dan Papua.
“Tari ini dibuka dengan gerakan tari jogi dan ditutup dengan tari jogi juga. Sebagai informasi tari jogi ini tari berasal dari Batam yang telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB),” terangnya.
Sesuai harapan Wakil Gubernur Kepri, tari ini diciptakan dengan gerakan simpel sehingga tak hanya pelajar, semua usia bisa mengikuti gerakannya. “Tari ini bisa di bawa untuk senam,” ucapnya.
Ia berharap, lewat kegiatan ini anak muda di Kota Batam dapat mencintai tradisi yang ada di Kota Batam khususnya dan di Indonesia umumnya. Ia menilai, pelajar yang tampil sangat berani dan memukau terlebih kostum yang peserta pakai dapat memberikan nilai lebih.
“Dewan juri menilai ketepatan gerakan, teknik gerak, kreatifitas, dan komposisi,” terangnya.
Bagi pemenang mendapatkan hadiah piala, sertifikat, dan uang tunai. Untuk juara satu mendapatkan Rp 6 juta, juara dua Rp 5 juta, juara tiga Rp 4 juta, juara harapan satu Rp 3 juta, juara harapan dua untuk 6 kelompok Rp 2 juta.