Perkuat Perda Cagar Budaya, Anggota DPRD Kalimantan Tengah Kunjungi Museum Batam Raja Ali Haji

Disbudpar Batam- Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Tengah mengunjungi Museum Batam Raja Ali Haji, Jumat (11/2/2022). Kunjungan tersebut untuk memperkuat penyusunan Peraturan Daerah (Perda) Tentang Cagar Budaya Provinsi Kalimantan Tengah.

“Kalimantan Tengah sedang menyusun Perda Cagar Budaya, untuk memperkaya literatur kita adakan studi banding ke Museum Batam Raja Ali Haji,” kata Anggota Komisi III DPRD Kalimantan Tengah, Niksen S Bahat.

Ia melihat Museum Batam Raja Ali Haji menampilkan sejarah Batam dari masa ke masa. Hal ini dilihat dari koleksi dan dokumentasinya yang dipajang di setiap dinding museum.

“Nanti ini disampaikan, buat bahan perbandingan di Batam begini, ada masukan seperti foto-foto,” ujarnya.

Selain, berkunjung ke museum Batam, agenda selanjutnya pertemuan dengan Wali Kota Batam sekaligus Kepala Badan Pengusahaan (BP) Kota Batam, Muhammad Rudi terkait pembangunan yang ada di Kota Batam. Kemudian berkunjung ke Kantor DPRD Kota Batam diakhiri kunjungan ke Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Batam.

“Pak Wali menjelaskan pembangunan Batam, seperti pelabuhan, bandara, rumah sakit,” sebutnya.

Kunjungan tersebut disambut oleh Kepala UPT Museum Batam Raja Ali Haji, Senny Thirtywani, dan Kepala Sub Bagian Tata Udaha UPT Museum Batam Raja Ali Haji, Muhammad Irzal. Dalam kesempatan tersebut, Anggota DPRD Kalimantan Tengah mendapat penjelasan tentang koleksi museum yang menyuguhkan sejarah peradaban Batam mulai dari Batam sejak zaman Kerajaan Riau Lingga, Belanda, Temenggung Abdul Jamal, Jepang, masa Kemerdekaan Indonesia, Pemerintah Kabupaten Kepri, Otorita Pertama, era BJ Habibie, Kota Administratif, masuk Sejarah Astaka, Khazanah Melayu, dan infrastruktur atau era Batam sekarang.

Senny menyebut di awal tahun 2022 ini museum Batam telah ramai dikunjungi berbagai instansi di Indonesia, wisatawan nusantara maupun masyarakat Batam sendiri. Bahkan, Museum Batam Raja Ali Haji menjadi rujukan untuk membangun museum di daerahnya.

“Kita terus gencar melakukan promosi museum Batam terutama ke para milenial Batam serta terus berupaya untuk menambah koleksi,” ucapnya.

Sementara Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam, Ardiwinata mengatakan, Museum Batam Raja Ali Haji, selain sebagai destinasi wisata sejarah dan edukasi, juga sebagai tempat untuk menampilkan budaya dari berbagai daerah di Indonesia.

“Budaya Indonesia yang ada di Kota Batam bisa ditampilkan di museum. Bahkan asosiasi pariwisata di Batam pernah menggelar acara di museum,” katanya.

Ia menyampaikan, Wali Kota Batam telah mempersiapkan Kota Batam, seperti mengembangkan infrastruktur jalan dalam konsep pariwisata. Kemudian Kota Batam memiliki amenitas yang lengkap, tercatat 220 hotel, 1.000 restoran dan tempat rekreasi. Selain aksesibilitas dan amenitas kota pariwisata juga memiliki beragam atraksi. Tercatat ada 160 atraksi yang ada di Batam sepanjang tahun 2022. Atraksi ini ada atraksi alam, buatan, dan budaya.

“Apa yang dipersiapkan Wali Kota Batam (Muhammad Rudi) ini untuk masyarakat Batam,” pungkasnya.

DD