Memadukan Senja Biru dan Musik Jazz yang Syahdu

Batam Jazz Fest Chapter One Sukses Pukau Penonton

Disbudpar Batam- Acara musik bertajuk Batam Jazz Fest (BJF) Chapter One sukses digelar di Taman Dang Anom, Batam Center, Sabtu (30/7/2022).

Suasana senja dengan hamparan langit kebiruan bertabur semburat oranye yang jadi latar pemandangan di taman tersebut, terasa semakin syahdu dengan lantunan musik-musik jazz yang mengalun dari para musisi yang tampil.

Hari pertama gelaran BJF dimeriahkan musisi lokal Batam, di antaranya Volans, Tanjung Uma Band, Malaykustik, Fellowship, dan X Soul.

Volant Band membawakan lagu berjudul Cukup Sudah dari Glenn Fredly dan Berharap Tak Berpisah dari Reza Artamevia. Kemudian, Fellowship membawakan musik jazz standar Amerika. Sebagai pelengkap, Malaykustik menampilkan lagu Bunyi Gitar Penawar Rindu, Mirah Stanggi, dan Barelang Bridge.

“Penampilan para musisi jazz lokal kita luar biasa, ditambah antusias penonton yang juga luar biasa menjadikan acara ini terasa semakin spektakuler,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam, Ardiwinata.

Menurut Ardi, BJF memang sengaja digelar di luar ruangan agar mendapatkan atmosfer yang berbeda. Terlebih, acara ini digelar saat sore hari dan melewati fase senja sampai memasuki malam hari, sehingga terasa lebih syahdu.

“Jadi, suasana outdoor (luar ruangan) ini yang akan dipertahankan pada gelaran-gelaran selanjutnya,” sebutnya.

Tak hanya itu, Ardi juga menyampaikan bahwa acara ini memang bertujuan untuk mengobati kerinduan masyarakat Kota Batam pada musik jazz. Terlebih, beberapa waktu sebelumnya di Batam juga sempat ada acara musik yang mengusung genre jazz, seperti Asian Jazz Festival, Batam Jazz & Fashion (Bajafash) dan sebagainya.

“Kami berharap acara ini jadi momentum bangkitnya kembali gairah musik jazz di Batam,” harapnya.

Bahkan, lanjut Kepala Dinas, pihaknya mengaku terbuka jika ada pihak swasta maupun komunitas lainnya yang ingin mengembangkan BJF menjadi event musik yang lebih besar lagi.

“Silakan, dalam hal ini Pemerintah Kota Batam hanya sebagai katalisator dan pendorong agar event-event semacam ini terus digelorakan,” ujar dia.

Ke depan, pihaknya juga berencana agar acara musik seperti BJF ini bisa digelar di berbagai destinasi wisata di Kota Batam.

“Ada juga rencana agar BJF ini bisa digelar di Pulau Putri, Nongsa maupun di destinasi wisata lainnya,” sebutnya.

Acara BJF ini juga diramaikan dengan tenant kuliner kekinian. Beragam makanan dan camilan seperti corn dog, Korean street food, ketan durian, kebab dan lain sebagainya, juga makin membuat pengunjung betah berlama-lama dan nyaman nongkrong sembari mendengarkan musik di lokasi.

“Acara BJF ini berlangsung mulai pukul 17.00-22.00, dan pengunjung juga tidak dipungut biaya,” katanya.

Ardi mengatakan, kegiatan ini sekaligus sebagai bagian dari 17 subsektor ekonomi kreatif (ekraf), salah satunya musik.

Ia berharap, dengan digelarnya BJF ini dapat mendongkrak kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Terlebih, saat ini wisman sudah mulai berdatangan ke Kota Batam.

“Semoga makin banyak atraksi wisata yang diadakan di Kota Batam, sehingga sektor pariwisata kembali bangkit dan menjadi daya dorong pergerakan ekonomi kawasan,” tutupnya

DD