Batam Jadi Rujukan Pengelolaan dan Promosi Wisata Dinas Pariwisata Kabupaten Banggai

Disbudpar Batam- Kota Batam sebagai perantara wisata (travel hub) bagi daerah lain di Indonesia, karena Batam memiliki banyak pilihan pintu masuk internasional. Pemerintah Kota (Pemko) Batam dalam hal ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam mengambil peran ikut mempromosikan wisata daerah lain. Hal ini disampaikan, Kepala Disbudpar Kota Batam, Ardiwinata saat menghadiri Kegiatan Bimbingan Teknis Peningkatan Edukasi Kompetensi SDM Aparatur Dinas Pariwisata Kabupaten Banggai dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam, bertempat The Hills Hotel, Batam, 7-10 Maret 2023.

“Terima kasih sudah memilih Batam. Kegiatan seperti ini dinamakan kegiatan MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition),” katanya, Selasa (7/3/2023).

Ia menyampaikan, Wali Kota Batam yang juga menjabat Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Muhammad Rudi mendedikasikan Batam sebagai kota pariwisata. Itu bisa dilihat dari infrastruktur yang tengah dikembangkan untuk memberikan kenyamanan bagi wisatawan. Kota Batam mempunyai amenitas yang lengkap, seperti hotel 265 dengan 36.000 kamar, 1067 kafe dan restoran, 12 pusat perbelanjaan. Kemudian Batam mempunyai ragam atraksi baik atraksi alam, budaya, dan buatan.

“Tak lama lagi Pemko Batam melalui Disbudpar menggelar event Batam Wonderfood Ramadhan, tahun 2022 lalu dibuka oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf),” ucapnya.

Dalam sambutannya, Ardi menyebut, ada 10 tujuan wisman ke Batam diantaranya wisata religi, budaya, kuliner, olahraga, belanja, Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (Mice). Pada tahun 2019, kunjungan wisman mencapai 1.947.943 kunjungan terbesar kedua ( Kepri ) setelah Bali.

Kini pariwisata Batam sudah bangkit, ditandai dengan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Kota Batam terus meningkat. Tercatat, sepanjang tahun 2022 ada 565.936 kunjungan.

“Pada Bulan Desember 2022 tercatat, 145.018 kunjungan. Untuk 2023 ini kita menargetkan 1,5 juta kunjungan,” sebutnya.

Ia menyebutkan 17 subsektor ekraf yakni kuliner, fesyen, kria, arsitektur, desain produk, desain interior, musik, seni rupa, periklanan, penerbitan, film animasi dan video, fotografi, desain komunikasi visual, aplikasi, pengembang permainan, TV dan Radio. Ia menyampaikan Disbudpar Kota Batam sedang mendata pelaku ekraf, untuk saat ini tercatat 679 pelaku ekraf, data tersebut akan terus meningkat.

Narasumber Bimbingan Teknis Peningkatan Edukasi Kompetensi SDM Aparatur Dinas Pariwisata Kabupaten Banggai dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam, Koestrinie menyampaikan konsep pariwisata sesuai UUD No 10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan. Ia mengingatkan kembali konsep pariwisata kepada para peserta dan tugas sebagai ASN yang bekerja di dinas pariwisata.

“Yang dikembangkan di pariwisata di daerah termasuk 3A yakni aksesbilitas, amenitas, dan atraksi. Kemudian kolaborasi pentahelix harus dikembangkan oleh Kabupaten Banggai sama seperti di Batam,” katanya juga menjabat Sekretaris Disbudpar Kota Batam.

Lanjut dia, upaya di Batam mengembangkan pariwisata melalui peningkatan infrastruktur sesuai visi misi Wali Kota Batam, Muhammad Rudi. Pengembangan infrastruktur itu sudah bisa dirasakan oleh masyarakat dan mampu mengembangkan wisata dan mendongkrak kunjungan wisman.

“Amenitas baik dan tingkat hunian kamar hotel mulai meningkat diikuti atraksi oleh dilakukan event organizer dan komunitas,” terangnya.

Pada tahun 2019 Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata mencapai 24 persen. Ia meyakini, 2023 ini akan kembali seperti tahun 2019. Kesempatan itu, ia memberikan semangat kepada Kabupaten Banggai untuk mengembangkan wisata.

“Kolaborasi berbagai pihak untuk mengembangkan wisata agar hidup berkembang. Strategi harus dilakukan melibatkan unsur wisata,” tuturnya.

Pejabat Fungsional Analis Kebijakan Muda Pariwisata Sub Koordinator Ekraf Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata Kabupaten Banggai, Yuliska Labawo menyampaikan memaparkan potensi pariwisata yang ada di kabupaten Banggai. Adapun kegiatan bimtek ini merupakan salah satu Program Bidang pengembangan Sumber Daya Pariwisata dengan Kepala Bidangnya Alphian Q Ahmad. Sekretaris Dinas Pariwisata Kabupaten Banggai, Sri Atmadiana K Melek hadir dalam kegiatan bimtek ini mengharapkan kedepan terdapat MoU Pemerintah Kabupaten Banggai dan Pemko Batam melalui Disbudpar Kota Batam.

Dipilihnya Kota Batam sebagai tempat kegiatan ini karena Batam pada tahun 2019 sebagai penyumbang wisman terbesar nomor dua setelah Bali. “Kami sudah banyak membaca tentang Batam sehingga kami memilih di sini,” katanya.

Batam merupakan kota yang tepat untuk berpromosi karena Batam merupakan pintu masuk wisman. Setelah kembali ke Kabupaten Banggai, pengetahuan, pengalaman, strategi dan dan promosi yang dapat di Batam akan diimplementasikan.

“Kabupaten Banggai tidak kalah menarik makanya kami giat berpromosi. Tahun 2013 kami perna berpromosi di Batam pasca Covid-19 kami berpromosi kembali di Batam,” terangnya.