Disbudpar Batam- Agrowisata Jambu Marina menjadi objek wisata yang ramai dikunjungi wisatawan. Tercatat dalam seminggu, sebanyak 1.000 orang mengunjungi objek wisata yang berlokasi di Jalan Raya Marina Waterfront City, Sekupang.
Berbagai aktifitas bisa dilakukan pengunjung, diantaranya memetik jambu, menikmati jus jambu, berkuda, memberi makan hewan ternak seperti ikan, kambing, dan kelinci, serta menanam padi di sawah.
Pemilik Agrowisata Jambu Marina, Iswahyudi mengatakan, tempat wisata yang dibuka sejak tahun 2014 ini memiliki luas tanah satu hektare. “Kami sudah mulai berkebun sejak tahun 2009, persiapan lima tahun yang cocok ditanam adalah jambu,” katanya, Kamis (2/6/2022).
Selama delapan tahun dibuka, selain dari Kota Batam, wisatawan datang dari berbagai kota di Indonesia, seperti dari Sumatera Selatan, Jambi, dan sebagainya. Sebelum pandemi Covid-19, tempat wisata ini pernah menerima wisatawan mancanegara dari Singapura.
“Di masa sekarang ini sekitar 1.000 pengunjung setiap minggunya,” sebutnya.
Adapun biaya yang dikeluarkan saat mengunjungi destinasi wisata ini, yakni Rp18 ribu berlaku untuk semua usia. Dengan tiket masuk itu, selain menikmati kebun jambu pengunjung juga akan mendapatkan jus jambu yang segar.
“Bagi pengunjung yang ingin menunggang kuda akan dikenakan biaya sebesar Rp40 ribu,” terangnya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam, Ardiwinata mengapresiasi hadirnya Agrowisata Jambu Marina di Kota Batam, karena selain sebagai tempat wisata, tempat ini memberikan edukasi kepada masyarakat, terutama kepada para pelajar yang ingin mengetahui bagaimana cara menanam padi, menanam pohon jambu yang baik dan sebagainya.
“Pengunjung bisa menikmati jus segar, makan jambu, berkuda, bercocok tanam padi di sawah, dan aktifitas lainnya. Ayok ke Agrowisata Jambu Marina,” pungkasnya.