Disbudpar- Masyarakat Batam diajak ramai-ramai berkumpul di Dataran Engku Putri Batam Centre, Kamis (26/12) untuk menyaksikan gerhana matahari cincin.
Ajakan ini disampaikan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam saat menbuka workshop astronomi dan gerhana matahari cincin yang dilaksanakan Himpunan Astronomi Amatir Jakarta (HAAJ) di Gedung LAM Batam, Selasa (24/12).
Dikatakan Ardi, kita bersyukur karena Batam dilewati gerhana matahari cincin ini, karena tidak semua negara atau daerah di dunia ini dilalui gerhana matahari cincin.
“Hal ini tentunya membuat Batam bakal banyak didatangi orang- orang dari luar, baik dari mancanegara maupun dari daerah-daerah lain di Indonesia yang tidak dilalui gerhana akan datang ke Batam,” kata Ardi.
Menurutnya, dengan mengikuti workshop ini maka banyak sekali ilmu yang akan kita dapat dan fenomena-fenomena alam yang tadinya kita tidak tau menjadi tau, misalnya gerhana matahari sebenarnya tidak hanya gerhana matahari total saja, tetapi ada gerhana matahari cincin dan bahkan ada juga gerhana matahari hybrid, sebutnya.
Selanjutnya mantan Kabag Humas inipun menyampaikan apresiasinya dan berterima kasih kepada HAAJ yang mau melungkan waktu memberikan edukasi ini secara gratis kepada masyarakat.
“Pemerintah Kota Batam khususnya Disbudpar akan ikut mempromosikan kegiatan ini serta mendorong masyarakat untuk datang ke Batam melihat gerhana matahari cincin ini,” tambahnya.
Ardi berharap agar HAAJ bisa memberikan pengetahuan yang seluas-luasnya tentang gerhana tersebut agar pada saatnya nanti masyarkat bisa menyikapi peristiwa gerhana matahari cincin ini secara benar.
Sementara Ketua expedisi gerhana matahari cincin Himpunan Astronomi Amatir Jakarta (HAAJ), Muhammad Rayhan mengatakan sesuai perhitungan astronomis, Batam menjadi salah satu kota yang dilalui fenomena astonomi tersebut.
Batam dipilih karena peluang keterlihatan cukup tinggi. Dari segi cuaca cukup memungkinkan untuk dilakukan pengamatan.
“Untuk di Batam kita bagi menjadi dua tim. Di Dataran Engku Putri dan di arah selatan Pulau Rempang. Jalur sentralnya di Pulau Rempang, jadi nanti cincinnya simetris karena bulan tepat ada di tengah,” papar Rayhan.
Workshop ini dilaksanakan bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam. Pendaftaran dilakukan secara daring sejak beberapa waktu lalu. Dan ternyata peminatnya cukup ramai. Mulai dari kalangan pelajar, mahasiswa, pekerja, masyarakat umum, hingga ibu rumah tangga.
Sebagai klub astronomi yang berbasis di Jakarta, HAAJ, kata Rayhan, selalu mengikuti, mengamati, dan mengabadikan fenomena astronomi. Tak berhenti di situ, ketika datang ke suatu daerah juga kerap mengajak masyarakat mengenal astronomi melalui seminar dan edukasi lainnya.
“Kita juga membagi ilmu dan sharing tentang gerhana tersebut. Apa itu gerhana. Bagaimana cara mengamatinya, bagaimana cara memotret untuk mengabadikannya,” kata dia.
Workshop dibagi menjadi dua sesi. Pertama tentang gerhana secara umum. Kedua tentang cara mengamati yang aman dan cara memotret. Dan terakhir akan dilakukan praktik cara mengamati matahari dengan teleskop berfilter khusus di lapangan parkir.
Menurut Rayhan, HAAJ membawa empat teleskop ke Batam. Keempatnya akan digunakan untuk latihan. Namun saat pengamatan di tanggal 26 Desember nanti akan digunakan tiga teleskop.
“Total waktu gerhana mulai dari awal sampai akhir itu 4 jam kurang 10 menit. Mulainya pukul 10.42. Bulan menutup matahari pukul 13.00, tapi karena bulan lebih kecil maka meninggalkan sisa matahari yang membuatnya jadi cincin. Berakhir di 14.30. Puncaknya itu sekitar 3 menit untuk fase cincin terjadi,” paparnya.- Masyarakat Batam diajak ramai-ramai berkumpul di Dataran Engku Putri Batam Centre, Kamis (26/12), untuk menyaksikan gerhana matahari cincin. Ketua expedisi gerhana matahari cincin Himpunan Astronomi Amatir Jakarta (HAAJ), Muhammad Rayhan mengatakan sesuai perhitungan astronomis, Batam menjadi salah satu kota yang dilalui fenomena astonomi tersebut.
Batam dipilih karena peluang keterlihatan cukup tinggi. Dari segi cuaca cukup memungkinkan untuk dilakukan pengamatan.
“Untuk di Batam kita bagi menjadi dua tim. Di Dataran Engku Putri dan di arah selatan Pulau Rempang. Jalur sentralnya di Pulau Rempang, jadi nanti cincinnya simetris karena bulan tepat ada di tengah,” papar Rayhan usai pembukaan workshop astronomi dan gerhana matahari cincin di Gedung LAM Batam, Selasa (24/12).
Workshop ini dilaksanakan bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam. Pendaftaran dilakukan secara daring sejak beberapa waktu lalu. Dan ternyata peminatnya cukup ramai. Mulai dari kalangan pelajar, mahasiswa, pekerja, masyarakat umum, hingga ibu rumah tangga.
Sebagai klub astronomi yang berbasis di Jakarta, HAAJ, kata Rayhan, selalu mengikuti, mengamati, dan mengabadikan fenomena astronomi. Tak berhenti di situ, ketika datang ke suatu daerah juga kerap mengajak masyarakat mengenal astronomi melalui seminar dan edukasi lainnya.
“Kita juga membagi ilmu dan sharing tentang gerhana tersebut. Apa itu gerhana. Bagaimana cara mengamatinya, bagaimana cara memotret untuk mengabadikannya,” kata dia.
Workshop dibagi menjadi dua sesi. Pertama tentang gerhana secara umum. Kedua tentang cara mengamati yang aman dan cara memotret. Dan terakhir akan dilakukan praktik cara mengamati matahari dengan teleskop berfilter khusus di lapangan parkir.
Menurut Rayhan, HAAJ membawa empat teleskop ke Batam. Keempatnya akan digunakan untuk latihan. Namun saat pengamatan di tanggal 26 Desember nanti akan digunakan tiga teleskop.
“Total waktu gerhana mulai dari awal sampai akhir itu 4 jam kurang 10 menit. Mulainya pukul 10.42. Bulan menutup matahari pukul 13.00, tapi karena bulan lebih kecil maka meninggalkan sisa matahari yang membuatnya jadi cincin. Berakhir di 14.30. Puncaknya itu sekitar 3 menit untuk fase cincin terjadi,” paparnya.