Batik Batam Pukau Dunia Pariwisata Johor

Disbudpar, Batik Batam tampil memukau di hadapan pelaku usaha pariwisata Johor dalam acara Batam Culture Performance di Savanna Hill Resort Johor Bahru, Rabu (14/8). Sekitar 20 model baju berbahan batik Batam diperagakan Duta Wisata, Encik dan Puan Batam 2019 dan model binaan Dekranasda Batam.

Batam Culture Performance ini diadakan dalam rangkaian Table Top Meeting yang diselenggarakan ASITA Kepri, PHRi, BPPD dan Pelaku Pariwisata Batam lainnya.

Motif batik Batam yang disajikan beragam seperti ikan marlin, gonggong, dan jembatan Barelang. Semakin menarik dengan padu padan warna-warni yang cantik.

Model baju yang ditampilkan bermacam-macam. Mulai dari longtail dress, long dress, gamis modern, mermaid dress, jumpsuit lengkap dengan cape, dan sebagainya.

Batik yang dipamerkan, baik sudah berbentuk busana maupun masih kain, merupakan hasil karya pengrajin batik binaan Dekranasda Kota Batam.

Ketua Dekranasda Kota Batam, Marlin Agustina Rudi mengatakan promosi batik Batam akan terus dilakukan ke berbagai kota dan negara. Karena batik Batam ini merupakan hasil karya pebatik lokal. Dan busana yang diperagakan pun karya tangan-tangan terampil desainer Batam.

“Ini merupakan agenda promosi batik Batam. Kita sudah menggelar banyak fashion show dalam kegiatan bertajuk Batam Batik Fashion Week. Mulai dari roadshow di kecamatan, kabupaten/kota di Kepri. Terakhir tampil di acara Hari Kesatuan Gerak PKK nasional. Dan hari ini kita bawa ke luar negeri,” tutur istri Walikota Batam, Muhammad Rudi ini.

Motif batik Batam, kata Marlin, memang khas kota yang memiliki banyak pulau ini. Selain hewan laut seperti gonggong dan marlin, juga ada salah satu ikon wisata, jembatan Barelang.

“Batik Batam ini tak kalah bagus dengan batik dari luar. Karena pebatik kita juga dilatih oleh orang-orang yang ahli. Dan terus Dekranasda lakukan pembinaan,” tuturnya.

Ia berharap melalui promosi seperti ini bisa membuat batik Batam terkenal di nusantara bahkan ke negara tetangga. Sehingga hasil karya pebatik Batam bisa diterima dan dikenakan masyarakat luas. Dan pada akhirnya dapat meningkatkan perekonomian serta kesejahteraan pebatik hingga penjualnya.* (Sumber : Media Center Batam)