Ketua Dekranasda Kenalkan Batik Marlin ke Menteri Parekraf

Disbudpar Batam – Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Batam, Marlin Agustina menerima kunjungan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, Jumat (22/1/2021). Dalam kesempatan tersebut, Marlin mengenalkan Batik Batam motif ikan marlin dan produk Industri Kecil Menengah (IKM) Kota Batam.

Diawal sambutannya, Marlin mengucapkan selamat atas dilantiknya Sandiaga sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. “Semoga menjadi energi baru untuk membangkitkan ekonomi kreatif,” harap Marlin.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, ada tiga sub sektor ekonomi kreatif utama, yaitu fashion, kuliner, dan kriya. Batam sendiri sudah mengembangkan ekonomi kreatif mulai dari batik, tenun, dan kerajinan lainnya, jelas Marlin.

“Di Batam, pengembangan awalnya difokuskan pada batik lalu tenun. Awalnya dari lima pengrajin batik dan tahun 2020 telah berkembang menjadi 20 pengrajin,” sebutnya.

Enam motif batik marlin sudah didaftarkan sebagai hak cipta karya seni batik ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Tak hanya itu, Dekranasda juga terus memberikan pelatihan, pembinaan dan promosi.

“Menggali potensi daerah serta pelaku IKM, dan berpromosi melalui Batam Batik Fashion Week (BBFW) yang digelar setiap tahun,” terangnya.

Ditambahkan Marlin, selain menampilkan busana hasil rancangan desainer Kota Batam oleh para model, BBFW juga diisi dengan berbagai kegiatan, seperti pameran untuk meningkatkan ekonomi. Dalam kesempatan tersebut, Marlin mengundang Sandiaga untuk hadir dalam kegiatan BBFW tahun 2021.

“Tahun 2021, BBFW akan dihadiri pengunjung millenial karena batik saat ini menjadi trend fashion, Pak Menteri (Sandiaga Salahuddin Uno) dapat menyaksikan secara langsung nanti,” pinttanya.

Dikatakan Marlin, disamping batik, Dekranasda juga melihat potensi adat tradisional Melayu. Untuk melestrikan budaya Melayu, maka dikembangkan tenun yang pertama di Provinsi Kepri di pulau Ngenang. Selain terkenal dengan tenunnya, Ngenang juga terkenal dengan keindahan alamnya.

“Kami juga telah memberikan pelatihan homestay sehingga tamu bisa menginap di rumah warga,” ujar dia.

Sandiaga Uno mengucapkan terima kasih karena telah diundang berkunjung ke Gedung Dekranasda. Menurutnya Dekranasda mempunyai peranan penting dalam ekonomi kreatif. Dari 17 sub sektor ekonomi kreatif, kriya menjadi andalan dengan menyumbang 14,9 persen. “Saya senang Dekranasda membina pelaku IKM, salah satunya mengembangkan tenun dari Pulau Ngenang,” ucapnya.

The Head of the Regional National Craft Council Introduced Batik Marlin to Ministry of Tourism and Creative Economy

The Culture and Tourism Department of Batam City – The Head of Batam City Regional National Craft Council, Marlin Agustina received a visit from the Ministry of Tourism and Creative Economy, Sandiaga Salahuddin, on Friday (22/1/2021). On that occasion, Marlin introduced Batik Batam with marlin fish printed and a products by Small and Medium Industry of Batam City.

At the beginning of her remarks, Marlin congratulated Sandiaga for his inagurated as a Minister of Tourism and Creative Economy. “Hopefully it will be a new energy to raise the creative economy,” hoped Marlin.

Based on data from the Central Statistics Agency, there are three main creative economy sub-sectors, they are fashion, culinary and crafts. Batam itself has developed a creative economy starting from batik, weaving, and other crafts, explained Marlin.

“In Batam, development initially focused on batik and then weaving. Initially from five batik craftsmen and by 2020 it has grown to 20 craftsmen,” he said.

Six batik with marlin fish printed have been registered as copyrights for batik artworks at the Directorate General of Intellectual Property, Ministry of Law and Human Rights. Not only that, the Regional National Craft Council also continues to provide training, coaching and promotion.

“Exploring the region potential also the Small and Medium Industry stakeholders, and promoting through the Batam Batik Fashion Week (BBFW) which is held every year,” she explained.

Marlin added, besides presenting the designs of Batam City designers by the models, BBFW was also filled with various activities, such as exhibitions to improve the economy. On this occasion, Marlin invited Sandiaga to attend BBFW activities in 2021.

“In 2021, BBFW will be attended by millennial visitors because batik is currently a fashion trend, the Minister (Sandiaga Salahuddin Uno) will see it directly,” he pleaded.

Marlin said, besides batik, the Regional National Craft Council also saw the potential of traditional Malay customs. To preserve the Malay culture, the first weaving was developed in the Riau Islands Province, precisely on Ngenang Island. Besides being famous for its weaving, Ngenang is also famous for its natural beauty.

“We have also provides homestay training so the guests can stay at the residents’ houses,” he said.

Sandiaga Uno expressed his gratitude for being invited to visit the Regional National Craft Council Building. According to him, the Regional National Craft Council has an important role in the creative economy. Crafts became a mainstay by contributing 14.9 percent of the 17 creative economy sub-sectors.

“I am happy that the Regional National Craft Council coaching the Small and Medium Industry stakeholders, which is developing weaving from Ngenang Island,” he said.