Foto Berikut Narasi Sejarah Masa Riau Lingga Lengkapi Koleksi Museum Batam Raja Ali Haji

Disbudpar Batam- Koleksi Museum Batam Raja Ali Haji semakin lengkap dengan bertambahnya koleksi berupa foto – foto berikut narasinya yang dipajang didinding. Pajangan Foto itu menceritakan tentang sejarah peradaban Batam.

“Koleksi museum bertambah lengkap dengan hadirnya foto – foto yang menceritakan tentang sejarah Masa Riau Lingga,” kata Muhammad Zen, Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam, ketika meninjau museum padaJumat (18/9).

Zen menyebutkan, deretan foto – foto tersebut diantaranya adalah foto Raja Ali Haji, seorang pengarang Melayu abad ke-18 yang termasyhur. Ada pula foto Sultan Abdul Raham Muazzam Syah III, Sultan Abdul Raham Muazzam Syah II dan foto Raja Ali Kelana Ibni Raja Muhammad Yusuf al-Ahmadi sebagai Kelana Kerajaan Riau Lingga Tahun 1896.

Pada Masa Riau Lingga ini, dipajang pula foto suasana sekitar halaman ketika dilakukannya prosesi penabalan atau pelantikan Sultan Abdul Rahman Muazzam Syah II di Pulau Penyengat pada tahun 1885.

Tampak pula koleksi foto perempuan Melayu Daik Lingga sedang mengenakan pakaian khas Melayu Tudung Manto dan Kebaya Labuh. Kemudian foto prosesi mandi tabal Sultan Abdul Rahman Muazzam Syah II serta ruang pelamin dalam istana di Pulau Penyengat.

“Selain itu terdapat tugu Cogan, di dalam Museum juga ada foto menceritakan tentang Cogan yang merupakan alat kebesaran kerajaan Johor, Pahang, Riau, Lingga,” sebutnya.

Katanya lagi, saat ini tim Disbudpar Batam juga tengah menyiapkan foto – foto lainnya untuk memperkaya koleksi yang akan dipajang di Museum Batam Raja Ali Haji.

“Kita sedang menyiapkan barang koleksi lainnya, sehingga semakin lengkap isi koleksi Museum Batam Raja Ali Haji,” terangnya

Sementara Kadisbudpar Kota Batam, Ardiwinata mengatakan keberadaan Museum Batam Raja Ali Haji ini untuk memenuhi kebutuhan warga Batam dan wisatawan, baik domestik maupun mancanegara yang ingin mengetahui sejarah peradaban Batam.
“Museum ini jadi destinasi wisata terbaru di Kota Batam,” katanya.

Disebutkannya, museum juga bisa menjadi destinasi baru bagi siswa untuk belajar tentang kebudayaan Batam. Karena konsep yang ditampilkan museum yang berlokasi di Dataran Engku Putri pBatam Centre ini menggambarkan perjalanan sejarah Batam sejak masa Kerajaan Riau Lingga, Belanda, Temanggung Abdul Jamal, Jepang, masa Kemerdekaan Indonesia, Pemerintah Kabupaten Kepri, Otorita Pertama, BJ Habibie, Kota Administratif, masuk Sejarah Astaka, Khasanah Melayu, dan infrastruktur atau Batam sekarang.

Selain foto, isi museum juga dilengkapi dengan keramik kuno peralatan upacara adat dan peninggalan bersejarah lainnya. “Ada banyak benda bersejarah yang bisa diketahui ketika mereka berkunjung ke Museum Batam,” pungkasnya

DD