New Normal Di Batam, Pelaku Pariwisata Patuh Protokol Kesehatan

Disbudpar Batam- Pelaku pariwisata di Kota Batam berkesempatan memaparkan protokol kesehatan yang sudah diterapkan di tempat usahanya dihadapan Walikota Batam, Muhammad Rudi, di aula Engku Hamidah Lantai IV, kantor walikota Batam, Batam Centre, Selasa (16/6). Pelaku pariwisata tersebut diantaranya hotel, golf, restoran, cafe, massage, pantai, pub, dan permainan elektronik.

Seperti Radisson Golf dan Convention Center Batam, perwakilan dari pelaku hotel di kota Batam sudah menerapkan prosedur pencegahan Covid-19 sejak Covid-19 memasuki wilayah Indonesia dan kota Batam.

“Kami telah melakukan sosial distancing, wajib diperiksa suhu tubuh bagi tamu, ada jarak antara pengunjung dengan pengunjung lainnya, meningkatkan kebersihan area hotel dan fasilitas umum. Di kamar tamu seperti telpon yang digunakan tamu, ac akan dibersihkan secara reguler,” kata Director Business Development Radisson Golf dan Convention Center Batam, Surianti.

Untuk area lobi, ada kaca antara tamu dan karyawan dan keduanya memakai masker. Saat memberikan kunci kepada tamu sudah dibersihkan dengan disinfektan. Semua area disediakan hand sanitizer. Semua kamar disediakan hand sanitizer sehingga tamu bisa mengantongi hand sanitizer.

“Area gym kita tetap memberikan jarak, membersihkan dengan disinfektan, dan bagi pengguna gym haru mematuhi prosedur kami,” terangnya.

Kemudian Restoran Golden Prawn 933 juga sudah menerapkan protokol kesehatan bagi karyawan dan pengunjung. Tamu wajib memakai masker, saat tamu memasuki area restoran tamu dipersilahkan mencuci tangan di bawah air mengalir, tamu langsung diperiksa suhu tubuh, jaga jarak antara tamu dengan tamu lainnnya, membayar dengan non tunai, terdapat pembatas atau tabir plastik di meja makan tamu, serta rutin menyemprotkan disinfektan.

“Untuk gedung dibatasi pengunjungnya, cara makannya biasanya buffet sekarang dianjurkan memakai kotak,” kata Karyawan Golden Prawn, Joko.

Untuk cafe juga menerapkan hal yang sama, seperti Rosteree Cafe tamu wajib mencuci tangan dan menggunakan masker, karyawan rutin mengelap furniture di cafe, menyemprot disinfektan, mengecek suhu tubuh karyawan dan tamu, dalam satu meja diisi empat orang bagi tamu tidak memakai masker diberikan masker gratis, makan ditutup menggunakan plastik wrap sebelum dihidangkan kepada tamu.

“Terima kasih kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam sudah memberikan edukasi kepada kami,” ucap Karyawan Rosteree Cafe, Jafra.

Kemudian Delta Spa dan Healty Club Batam juga melaksanakan protokol kesehatan dengan baik, sebelum tamu masuk diarahkan untuk sterilkan telapak sandal atau sepatu dengan cairan disinfektan, tamu akan dicek suhu maksimal 37.2 derajat, jika lebih dari ketentuan tamu tidak di perkenankan masuk, menyemprotkan hand sanitizer ketangan tamu, menghimbau tamu untuk Rapidtest. Sebelum masuk sandal atau sepatu tamu diganti dengan sandal yang sudah siapkan, pembuatan tanda sosial Distancing seperti di kasir, loker, sauna, steam, kolam dan bangku serta meja, jika tamu order makan atau minum akan wrapping, tamu wajib pakai masker kalau tidak ada diberikan (free), disinfektan area secara berkala empat jam sekali.

“Untuk karyawan, semua kita karantina, semua karyawan kita Rapidtest 7 hari sekali, semua karyawan dalam bekerja menggunakan masker dan face shield, karyawan tidak dianjurkan membeli makanan dari luar karena selama karantina kami sudah siapkan 1 hari 3 kali makan, semua karyawan dilakukan cek suhu 1 hari 2 kali jika suhu di atas 37.2 maka karyawan tersebut akan di istirahatkan. Therapist ketika bekerja wajib menggunakan masker dan face shield, masker digunakan 1 kali treatmen setelah di pakai akan di sobek dan ganti dengan yang baru, dalam bekerja Therapist akan membawa Hand Sanitizer dan di gunakan harus di depan customer,” terang Karyawan Deltan Spa dan Healty Club Batam, Hendra.

Wali Kota Batam, Muhammad Rudi mengatakan mengumpulkan pengusaha untuk menyambut tatanan kehidupan normal baru (new normal).
“Hari ini kita kumpulkan pengusaha untuk menyambut kehidupan normal baru (new normal) covid-19 harus kita kendalikan,” katanya.

Terdapat 19 sektor usaha yang hadir menyampaikan penerapan konsep new normal di tempat usahanya. Rudi berharap konsep new normal yang dilakukan pengusaha sesuai dengan sektor masing-masing.
“Untuk mengembalikan kehidupan sosial, ekonomi, dan agama,” terangnya.

Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad mengatakan presentasi dari pelaku usaha sudah memenuhi protokol kesehatan. Ia berharap konsep new normal tersebut dibuat jauh lebih baik lagi. “Standar prosedur harus dipenuhi sehingga Covid-19 bisa dikendalikan,” ujarnya.

Ia meminta kepada OPD dapat mengarahkan sesuai standar protokol kesehatan. Misalnya Disbudpar Kota Batam membuat pola khusus untuk lapangan golf, pola khusus hotel, dan sebagainya. Ia juga meminta untuk patuh protokol kesehatan. “Jangan perna abaikan masker, jaga jarak, tempat mencuci tangan, dan tetap memberlakukan hidup bersih dan sehat,” tegasnya.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), Ardiwinata mengatakan selain pelaku pariwisata, sanggar seni di Kota Batam sudah disosialisasikan konsep new normal.
“Semua bidang yang ada di Disbudpar Kota Batam bergerak mensosialisasikan konsep new normal. Terakhir kami sosialisasi dengan pemilik travel agent di Kota Batam,” terangnya.