Disambut Siswa SMPN 3 dan SMAN 1, Museum Batam Raja Ali Haji Hadirkan Sejarah dan Budaya

Disbudpar Kota Batam – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam melalui Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Museum Batam Raja Ali Haji melaksanakan kegiatan “Museum ke Sekolah”. Program ini bertujuan mengenalkan sejarah dan kebudayaan Kota Batam kepada generasi muda melalui kunjungan edukatif pada hari rabu, 16 April 2025.

Tim UPTD Museum mengunjungi SMPN 3 Kota Batam dan SMAN 1 Kota Batam, membawa semangat cinta budaya kepada para siswa. Antusiasme terpancar jelas dari raut wajah para siswa yang mengikuti kegiatan ini.

Mereka tak hanya mendengarkan penjelasan tentang sejarah Batam, tetapi juga diajak menyelami kekayaan budaya melalui cerita tentang tokoh-tokoh penting, artefak bersejarah, dan tradisi lokal yang dipamerkan di Museum Batam Raja Ali Haji.

Kegiatan ini dihadiri oleh para siswa dan siswi yang didampingi oleh guru-guru mereka, serta Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam, Ardiwinata, bersama tim UPTD Museum Raja Ali Haji.

Dalam sambutannya, Ardiwinata menyampaikan pentingnya menanamkan kecintaan terhadap budaya lokal sejak dini. “Melalui program ‘Museum ke Sekolah’, kami ingin generasi muda Batam tidak hanya mengenal sejarah kota mereka, tetapi juga bangga menjadi bagian darinya. Museum bukan sekadar tempat menyimpan benda bersejarah, tetapi jembatan yang menghubungkan masa lalu dengan masa depan,” ujar Ardiwinata.

Menurut data dari UPTD Museum Batam Raja Ali Haji, minat masyarakat terhadap museum terus meningkat. Sepanjang tahun 2024, museum ini dikunjungi oleh 10.773 orang, dengan rincian 6.508 pelajar, 1.470 pengunjung umum, 1.203 wisatawan asing, 95 mahasiswa, dan 5 peneliti. Angka ini menunjukkan bahwa museum tidak hanya menjadi destinasi edukasi, tetapi juga daya tarik wisata budaya yang kian populer.

Program “Museum ke Sekolah” sendiri dirancang untuk menjangkau lebih banyak pelajar di Batam, terutama mereka yang belum memiliki kesempatan mengunjungi museum secara langsung.

Dengan pendekatan yang interaktif, seperti sesi tanya jawab, pemutaran video sejarah, dan video benda benda peninggalan sejarah yang ada di museum Raja Ali Haji, kegiatan ini berhasil mencuri perhatian siswa.

Ke depannya, Disbudpar Kota Batam berencana memperluas jangkauan program ini ke lebih banyak sekolah. “Kami ingin setiap anak di Batam memiliki kesempatan belajar tentang identitas budaya mereka. Ini adalah investasi untuk masa depan kota kita,” tutup Ardiwinata dengan penuh optimisme.

Dengan semangat kebersamaan dan kecintaan terhadap budaya lokal, kegiatan ini tidak hanya memperkaya pengetahuan, tetapi juga mempererat ikatan antara generasi muda dan warisan sejarah Kota Batam.

Museum Batam Raja Ali Haji terus menjadi mercusuar budaya, menerangi jalan menuju masa depan yang berakar kuat pada masa lalu.