Rudi Temui Mahasiswa Berdialog Terkait Rempang, Sejak April Mencari Solusi Terbaik untuk Rakyat Galang

MC Pemko Batam – Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, menemui langsung Aliansi Mahasiswa se-Kota Batam yang menggelar aksi di DPRD Batam, Jumat (15/9/2023).

Rudi berharap, dengan keterlibatan para mahasiswa ini, menghasilkan solusi terbaik dan persoalan Pulau Rempang bisa selesai. Di kesempatan itu, Rudi memaparkan rencana pengembangan pulau yang ada di Kecamatan Galang tersebut.

“Mudah-mudahan pertemuan ini menghasilkan yang terbaik. Kalau sudah bersama mahasiswa, semoga semua bisa selesai,” ujar Rudi di hadapan para mahasiswa.

Ia menuturkan, pengembangan Rempang bermula April lalu untuk melanjutkan MoU yang sudah disepakati pada 2004 silam.

“Saya sebagai Wali Kota terus hadir di tengah masyarakat dan sejak April hingga Juni, pada paruh itu selalu mencari cara bagaimana penyelesaian bersama tim agar solusi terbaik diberikan untuk rakyat Galang,” katanya.

Ia bahkan beberapa kali menemui tokoh dan masyarakat setempat. Berulang kali, Rudi menyampaikan bahwa pemerintah tidak akan menyengsarakan masyarakat.

“Satu sisi saya sebagai Kepala BP Batam yang mencari investasi agar masuk dan bagaimana Batam bisa baik dan sejahtera semua,” katanya.

Rudi pun menjabarkan rencana pengembangan Pulau Rempang tersebut tahap demi tahap. Rudi mengajak mahasiswa untuk turut menjaga suana aman dan kondusif hingga tercapai win win solution.

“Tanah yang diperjanjikan 17.600 hektare. Tidak semua dikembangkan, sekitar 7.572 hektare yang akan dikembangkan, sisanya tetap hutan lindung dalam ini tidak dikembangkan dan yang saat ini bakal di kembangkan ada 2.000 an hektare,” jelas Rudi.

Sementara itu, Koordinator Umum Aksi Demo Aliansi Mahasiswa se-Kota Batam, Andre Sena, menyampaikan kehadiran mereka sebagai kapasitas mahasiswa. Ia menegaskan bahwa pertemuan itu menandakan mahasiswa hadir bersama masyarakat.

Mahasiswa juga berharap penanganan terhadap masyarakat dilakukan secara humanis mengingat masyarakat adalah manusia.

“Kalau rusuh tidak akan terjadi. Kami tidak menolak investasi, akan tetapi kecewa karena masyarakat Rempang Galang sangat resah, itulah yang mengundang kami turun ke jalan,” ujarnya.