Disbudpar Batam- Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam, Ardiwinata didampingi Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan dan Promosi Wisata, Ratna Sari menerima peserta kunjungan kerja dan studi lapangan BKPSDM Provinsi DKI Jakarta, Selasa (4/7/2023). Dihadapan peserta, Ardi menjelaskan tugas bidang-bidang yang ada di Disbudpar Kota Batam yakni sekretaris, bidang kebudayaan, bidang pengembangan dan promosi wisata, bidang sarana objek wisata, dan bidang ekonomi kreatif.
“Disbudpar Kota Batam mempunyai tugas membantu Wali Kota Batam di bidang kebudayaan dan pariwisata,” katanya.
Mantan Kepala Bagian Humas Setdako ini menyebutkan, secara teori apabila suatu kota disebut sebagai kota pariwisata, ada 3 hal yg perlu diperhatikan yang dikenal dengan konsep 3A, yakni aksesbilitas, amenitas dan atraksi dalam pengembangan pariwisata.
Pemerintah Kota Batam melalui Walikota Batam, Muhammad Rudi mendedikasikan pembangunan Batam sebagai kota pariwisata. Itu bisa dilihat dari pembangunan dan pengembangan infrastruktur khususnya akses jalan untuk memberikan kenyamanan bagi wisatawan.
“Aksesbilitas yang dibangun supaya wisatawan datang tidak merasakan macet, jadi lebih banyak destinasi wisata yang bisa dikunjungi,” ucapnya.
Untuk Akses laut, peran swasta juga cukup besar dalam mengembangkan transportasi laut. Terdapat lima pelabuhan internasional dan untuk akses udara, Batam memiliki satu bandara internasional yang saat ini sedang dalam pengembangan bekerjasama dengan Incheon, Korea.
Disamping itu, Batam juga memiliki akses maya, dimana hampir seluruh wilayah Batam bisa dijangkau internet.
Tambahnya lagi, Kota Batam mempunyai amenitas yang lengkap, seperti hotel 241 dengan 36.000 kamar, 1032 kafe dan restoran, 11 pusat perbelanjaan, dan ragam destinasi wisata. Kemudian Batam mempunyai ragam atraksi baik atraksi alam, budaya, dan buatan.
“Batam memiliki paguyuban dari seluruh Indonesia sehingga berbagai kegiatan budaya digelar di Batam, seperti Kenduri Seni Melayu, lebaran Betawi, rumah gadang expo, dan sebagainya,” sebutnya.
Adapun potensi pariwisata Batam diantaranya wisata religi, belanja, bahari, kuliner, Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (Mice).
Kota Batam mempunyai destinasi wisata sejarah, yakni Museum Batam Raja Ali Haji yang berada di Dataran Engku Putri, Batam Center. Museum ini menampilkan peradaban Batam mulai dari kerajaan Riau Lingga hingga infrastruktur Batam, jelasnya.
“Pada tahun 2019, Kota Batam juga sebagai penyumbang wisatawan mancanegara (wisman), penyumbang wisman nomor dua setelah Bali. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah wisman yang berkunjung ke Batam pada 2019 lalu sebanyak 1.947.943 kunjungan,” ucaonya.
Pendamping peserta studi lapangan, Budi Sukmajadi menyebutkan kegiatan ini diikuti 18 orang peserta. Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mendapatkan informasi yang sudah dimiliki dari Diabudpar Kota Batam dalam hal pengelolaan pariwisata Untuk dapat diterapkan dan mendapatkan inspirasi dalam berinovasi ditempat kerjanya masing-masing. nanti.
“Terima kasih atas sambutan yang diberikan, apa yang disampaikan oleh Pak Ardi (Kepala Disbudpar Kota Batam) adalah pelajaran bagi kami dan setelah pulang dari sini peserta bisa melahirkan inovasi,” pungkasnya.