Disbudpar Batam- Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam, Ardiwinata menyaksikan Memorandum of Understanding (MoU) antara Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) DPD Kepulauan Riau dan Pokdarwis Pandang Tak Jemu Desa Wisata Kampung Tua Bakau Serip, Senin (30/1/2023). Kerjasama ini tentang penjualan paket kunjungan ke Desa Wisata Kampung Tua Bakau Serip.
Ardi mengapresiasi ASITA mulai membangkitkan kembali pariwisata Kepri di awal tahun 2023. Ia mengatakan Pemerintah Kota (Pemko) Batam hadir di tengah pelaku pariwisata khususnya anggota ASITA Kepri.
Ia menyampaikan, pada Tahun 2019 Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata mencapai 24 persen. Pencapaian ini berasal dari kerja keras pelaku pariwisata. Ia meyakini tahun 2023 kembali seperti tahun 2019.
“2023 ini kita mulai berkerja keras lagi. Saya sangat bangga dengan ASITA Kepri yang diketuai oleh Bu Eva. Dia (Eva) tidak banyak bicara tetapi banyak bekerja,” ucapnya.
Ardi menjelaskan pemerintah, bisnis, akademi, komunitas, dan media merupakan satu kesatuan yang namanya pentahelix. Ardi juga meminta pelaku pariwisata untuk menerapkan 7 Sapta Pesona yang terdiri dari Keamanan, Ketertiban, Kebersihan, Kesejukan, Keindahan, Keramahan, dan Kenangan.
“Jika keenamnya dilakukan maka bapak dapat kenangan dan wisatawan akan kembali ke Batam,” ujarnya.
Ia menginformasikan, di tahun 2024 ada Visit Batam Indonesia (VBI) 2024 atau tahun kunjungan wisata ke Kota Batam (Visit Batam Years) tahun 2024. Program ini diluncurkan untuk mendongkrak kembali kunjungan wisatawan ke Kota Batam.
“Visit Batam 2024 kegiatan yang ditunggu wisman dan kegiatan yang dapat meningkatkan ekonomi masyarakat. Manfaatkan kesempatan ini. Kita lihat amenitas Batam semakin oke,” terangnya.
Desa Wisata Kampung Tua Bakau Serip satu-satunya desa wisata yang ada di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) yang berhasil masuk 50 besar desa wisata terbaik di Indonesia pada Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno perna mengunjungi wisata ini.
“Anggota ASITA akan membawa turis ke sini karena desa wisata ini masuk 50 besar desa wisata terbaik di Batam dan juara 3 souvenir di Indonesia tahun 2022. Selain itu Hutan mangrove ini mempunyai daya jual pariwisata,” kata, Eva Betty, Ketua DPD ASITA Kepri.
Desa wisata ini memiliki hutan mangrove ini yakni 7 hektare. Kelebihan wisata satu ini yakni keberadaan pasir putih di tengah hutan mangrove dan pemandangan yang menghadap ke negara Singapura dan Malaysia.