Disbudpar Batam- Pajri Andika menorehkan nama baik Batam di kancah nasional setelah berhasil meraih juara satu kategori film viksi komedi berjudul “Ketue” dalam Anti Corruption Film Festival (ACFFest) yang resmi diumumkan, Selasa (8/12). ACFFest merupakan ajang kreasi, eksibisi, dan forum diskusi yang digagas dan dikelola oleh Direktorat Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat (Dikyanmas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“Ketue,” menceritakan seorang calon legislatif bernama Pardan Suherman. Untuk menjadi seorang pejabat, Pardan panggilannya melakukan segala cara, salah satunya dengan mendatangi seorang. Ia beralasan mengambil judul “Ketue,” karena bahasa tersebut tidak asing lagi di kehidupan sehari-hari.
“Judul “Ketue,” karena kata “Ketue,” adalah bahasa sehari-hari yang kita anggap panggilan untuk orang yang punya jabatan,” katanya.
Pajri menyampaikan film tersebut mengangkat budaya Melayu, salah satunya dengan menggunakan bahasa Melayu. Lokasi pembuatan film di Kota Batam, tepatnya di Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam, Kecamatan Bengkong dan pelabuhan Belakang Padang.
“Kita konsen membuat film ini dengan menggunakan berbahasa melayu, tujuannya untuk memperkenalkan bahasa Melayu lewat film,” terangnya.
“Ketue,” ini adalah film sub movie yang ke 11 dibuatnya selama menekuni dunia perfilman. Pengerjaannya memakan waktu selama satu bulan. Pajri merasa senang dapat mengenalkan Batam ke daerah lain lewat film.
“Ketika dinobatkan sebagai juara satu, saya sangat senang sekali karena membawa nama Batam. Orang bisa melihat Batam kalau Batam juga bisa membuat film dan punya komunitas film,” ujarnya.
Pajri berharap karya ferfilman lokal dapat didukung, salah satunya dengan menonton di bioskop.
“Saya berharap perfilmaan lokal didukung masyarakat Batam salah satunya menonton filmnya,” pintanya.
Selain juara satu di ACFFEst, Pajri pernah meraih Batam sutradara terbaik dalam kegiatan yang diadakan oleh Disbudpar Kota Batam tahun 2017 lalu dan juara 5 Festival Film Pendek Berbahasa Daerah yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tahun 2018. Selama 2020 Pajri sudah menghasilkan empat karya film, masing-masingnya berjudul Jalan Takdir, Rebahan, Laskar Kancil, dan Ketue.
Kadisbudpar Kota Batam, Ardiwinata mengapresiasi atas berhasilnya karya anak Batam mendapatkan juara dalam ACFFest yang digelar oleh KPK. Pemerintah mendukung karya anak Batam, salah satunya membuat film dan mengangkat nama Batam, mengenalkan Batam di kancah nasional dan internasional.
“Baru saja kita mengelar workshop perfilman dan menyosialisasikan CHSE bagi komunitas perfilman, dimana para peserta mendapat pembelajaran baru di bidang perfilman dan mampu lebih kreatif demi pariwisata Batam,” katanya