Peserta Pelatihan Pariwisata Berkunjung ke Belakang Padang

Disbudpar Batam– Sebanyak 49 peserta pelatihan kepariwisataan mengunjungi homestay yang berlokasi di Kecamatan Belakangpadang. Kunjungan ini merupakan rangkaian kegiatan outbond dari Pelatihan Pelayanan Kepariwisataan Tahun 2020 yang digelar oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam. Sebelumnya peserta mendapatkan materi tentang homestay yang berlangsung di King’s Hotel Seraya Batam

Kepala Bidang Sarana Objek Wisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam, Adisthy mengatakan kunjungan ke Homestay Pulau Penawar Rindu ini merupakan bagian kegiatan akhir dari pelatihan pelayanan kepariwisataan. Sebelumnya peserta mendapatkan materi dari tiga narasumber yang mahir dibidangnya.

“Hari ini kegiatan akhir pelatihan pelayanan kepariwisataan. Kegiatan outbond ini berupa pengenalan homestay sebagai ksalah satu destinasi wisata,” katanya, Rabu (13/2).

Peserta diajak mengelilingi Belakang Padang melihat objek wisata yang ada. Sesuai arahan Wali Kota Batam, Muhamad Rudi Kecamatan Belakangpadang digaungkan menjadi destinasi pariwisata yang berbudaya dan bermasyarakat. Terbukti dari berbagai kuliner yang enak dari Belakangpadang.

“Selain mengunjungi homestay, bersama Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) Penawar Rindu kami mengajak peserta menikmati kuliner Belakangpadang seperti cendol, teh tarik, sotong masak hitam, ikan asam pedas,” ujarnya.

Kadisbudpar Kota Batam, Ardiwinata menyampaikan pelatihan ini dimanfaatkan sebagai modal sektor kepariwisataan untuk meningkatkan kapasitas SDM pariwisata, sehingga terwujud layanan yang baik dalam industri pariwisata di Kota Batam. Kegiatan ini diantaranya pelatihan manajemen homestay.

Batam merupakan salah satu kota dengan letak yang sangat strategis, berdekatan langsung dengan dua negara yakni Singapura dan Malaysia. Hal ini menjadikan Kota Batam sebagai destinasi wisata yang ramai dikunjungi berbagai negara. Tercatat Kota Batam sebagai penyumbang jumlah wisatawan mancanegara (wisman) tertinggi ketiga setelah Bali dan Jakarta. Untuk lebih meningkatkan kualitas serta pertumbuhan pariwisata di Kota Batam, selain pembangunan aksesibilitas, amenitas, dan atraksi perlu dilakukan pembangunan di bidang sumber daya manusia.

“Karena itu dilakukan berbagai pelatihan guna meningkatkan kapasitas SDM pariwisata untuk meningkatkan kualitas layanan di bidang kepariwisataan,” ujarnya.

Penasehat Pokdarwis Penawar Rindu, Amri Bedu menyambut baik kedatang peserta pelatihan pariwisata tersebut. Ia mengucapkan terima kasih atas digelarnya kegiatan pariwisata dari Disbudpar Kota Batam. “Muda-mudahan ini pemicu pariwisata di Belakangpadang. Kami akan aktif menggali dan menjual objek wisata kepada turis yang datang,” ucapnya.

Ia mengaku saat ini sudah banyak turis yang datang di akhir pekan untuk menikmati kuliner. Muda-mudahan adanya gagasan mengembangkan pariwisata di Belakang Padang dapat meningkatkan ekonomi masyarakat setempat.

Sebelumnya Wali Kota Batam, Muhamad Rudi mengatakan masakan melayu yang disajikan masyarakat Belakangpadang bisa menjadikan Pulau Penawar Rindu ini sebagai objek wisata. Namun wisata kuliner ini perlu digaungkan supaya lebih banyak turis yang mengetahui dan berkunjung.

“Cendol Belakangpadang enak. Ada prata juga. Tapi wisatawan tidak tahu. Makanya perlu digaungkan. Jadi wisatawan kalau ke Batam, singgah ke Belakangpadang juga,” katanya.

Masyarakat Belakangpadang harus berinovasi terutama dalam hal pelayanan pariwisata. Berbagai hal perlu dikembangkan supaya wisatawan senang saat lakukan kunjungan. “Hal-hal yang menarik ini harus Bapak Ibu ciptakan Buat mereka rindu masakan Belakangpadang. Supaya orang datang ke sini berwisata, mencari kulinernya,” kata dia.

DD