DISBUDPAR LATIH 50 PESERTA BUAT GUBAHAN HANTARAN

Disbudpar- Sebanyak lima puluh orang ibu-ibu anggota Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) se Kota Batam mengikuti pelatihan gubahan hantaran. Pelatihan yang diadakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam ini dibuka oleh ketua Tim Penggerak PKK Kota Batam, Marlin Agustina Rudi bertempat di gedung Lembaga Adat Melayu (LAM) Batam pada Rabu (20/19).
Marlin memandang pelatihan ini perlu diadakan saat ini. Katanya, dulu kalau ada acara pernikahan selalu ada kelompok ibu-ibu atau emak-emak di rumah yang mengubah handuk menjadi bebek atau bunga. Namun saat ini hal itu sudah jarang kita dapati. Zaman sekarang sudah mencari mudahnya saja, hanya tinggal dimasukkan kotak dan diberi bunga-bunga jadilah sudah. Akan tetapi nilainya tidak ada.
“Hal ini yang membuat saya tergugah untuk menggagas diadakannya pelatihan hantaran ini. Saya khawatir kalau tidak dilakukan pasti akan hilang,” ujar Marlin.
Menurutnya, jika kita melakukan kemudian merangkainya menjadi satu bentuk, maka nilainya sangat luar biasa. Disitu dapat artnya, nilai dari sebuah benda yang kan kita persembahkan untuk besan atau pengantin, kata istri walikota ini menambahkan.
Marlin meminta agar seluruh peserta mengikuti pelatihan ini dengan baik hingga selesai karena ini ilmu yang luar biasa. Tidak semua orang bisa memberikan ilmu ini.
Selanjutnya kepala Bidang Kebudayaan Disbudpar, M. Zein menyampaikan, peserta pelatihan merupakan perwakilan dari dua belas kecamatan se kota Batam. Narasumber pelatihan ini sebanyak dua orang, yakni Mira Kharisna dan Evi Julianti. Keduanya berasal dari true beauty, sebut Zein.
“Peserta akan dilatih bagaimana membuat gubahan bunga dari bahan batik Batam dan burung dari bahan songket. Setelah mengikuti pelatihan selama dua hari mulai hari ini sampai besok, peserta diharapkan mampu membuat gubahan hantaran diwilayahnya masing-masing,” jelasnya.

Sementara Kepala dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam, Ardiwinata mengatakan tujuan digelarnya pelatihan ini selain dapat menjadi keahlian bagi peserta juga bisa dijadikan usaha untuk menambah pendapatan penghasilan keluarga.

“Dengan mengikuti pelatihan ini setidaknya mereka punya ilmu dan keahlian. Dengan keahlian yang dimiliki, mereka bisa menghasilkan tambahan ekonomi,” pungkasnya.