Gotong Royong Bersama di Nongsa, ASPPI Kepri, LAM dan Disbudpar Rawat Rumah Limas Potong

Disbudpar Kota Batam – Memperingati World Tourism Day 2025, Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) DPD Kepulauan Riau menggandeng Lembaga Adat Melayu (LAM) Kecamatan Nongsa, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam, serta masyarakat setempat untuk bergotong royong merawat Rumah Limas Potong di Kampung Melayu, Batu Besar, Nongsa, Sabtu (27/9/2025).

Suasana penuh kebersamaan tampak sejak pagi, ketika puluhan peserta membersihkan halaman, merapikan lingkungan sekitar, hingga menyiram dan memperbaiki bagian rumah adat Melayu tersebut. Aksi peduli budaya ini dilakukan untuk menjaga kelestarian salah satu cagar budaya penting yang dimiliki Batam.

Ketua DPD ASPPI Kepri, Justitia Primadona, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi bentuk nyata kepedulian insan pariwisata terhadap warisan budaya.
“World Tourism Day menjadi momentum tepat untuk memberikan kontribusi bagi pariwisata Kepri. Kami ingin mengajak semua pihak menjaga cagar budaya agar tetap lestari dan bisa terus dinikmati generasi mendatang,” ujarnya.

Rumah Limas Potong yang berdiri sejak 1 November 1959 merupakan rumah panggung kayu dengan tiang setinggi 1,5 meter. Keunikan arsitekturnya terletak pada atap berbentuk limas yang tampak terpotong oleh atap model layar. Tahun 2011, rumah ini ditetapkan sebagai situs budaya Kota Batam dan pada 2022 resmi berstatus cagar budaya melalui Keputusan Wali Kota Batam Nomor 483 Tahun 2022, sesuai perlindungan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya.

Kepala Disbudpar Kota Batam, Ardiwinata, menyambut baik langkah yang dilakukan ASPPI Kepri bersama masyarakat.
“Rumah Limas Potong adalah satu dari 14 cagar budaya yang sudah ditetapkan di Batam. Dukungan seluruh elemen sangat berarti bagi pelestarian warisan budaya kita,” katanya.

Ia juga mengajak masyarakat ikut aktif menjaga peninggalan sejarah. “Jika menemukan bangunan atau objek yang diduga cagar budaya, silakan laporkan untuk diverifikasi Tim Ahli Cagar Budaya Kota Batam. Dengan begitu, kita bisa bersama-sama merawat identitas dan jati diri daerah,” tambahnya.