Kemenparekraf Gelar Diskusi Kelompok Terpumpun Pemetaan Potensi Kemitraan Industri Pariwisata dan Ekraf

Disbudpar Batam- Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyelenggarakan “Diskusi Kelompok Terpumpun Pemetaan Potensi Kemitraan Industri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Kota Batam” dalam rangka memperluas upaya pengembangan kemitraan usaha pariwisata dan ekonomi kreatif (ekraf) yang diselenggarakan di Hotel Santika, Batam Center, Kamis (2/3/2023).

Kegiatan diskusi ini mengundang Pemerintah Kota (Pemko) Batam, asosiasi dan komunitas, serta pelaku usaha pada industri pariwisata dan ekraf sebagai narasumber diskusi kelompok terpumpun dengan jumlah peserta diskusi sebanyak 60 orang.  

Direktur Manajemen Industri Kemenparekraf, Syaifullah, dalam sambutannya menyampaikan program Rantai Pasok merupakan program prioritas nasional. Diharapkan kegiatan ini menjadi motor penggerak ekonomi pada masing-masing daerah, sehingga dalam program Pengutan Rantai Pasok, industri didorong untuk menggunakan produk lokal, guna penguatan ekonomi di daerah tersebut.

Kemenparekraf lanjut Syaifullah, akan memfasilitasi para UMKM sektor pariwisata dan ekraf untuk menjalin kemitraan secara B2B melalui rangkaian kegiatan Temu Bisnis.

“Setelah kegiatan pemetaan ini, kami akan melakukan kegiatan Temu Bisnis antara UMKM di bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan pelaku usaha besar,” ujar Syaifullah.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam, Ardiwinata menghadiri kegiatan Diskusi Kelompok Terpumpun Pemetaan Potensi Kemitraan Industri Pariwisata dan Ekraf. Ia mengucapkan terima kasih kepada Kemenparekraf menggelar kegiatan ini di Kota Batam.

“Semangat saya seperti ini, seperti tiga tahun lalu banyak kegiatan MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) menandakan pariwisata khususnya Batam bangkit,” katanya.

Ia menceritakan, Pemerintah Kota (Pemko) Batam bercibaku melawan Covid-19. Sebanyak 10.000 pelaku pariwisata, budaya, dan ekraf mendapat vaksinasi.

“Wali Kota Batam, Bapak Muhammad Rudi perna bertanya apa yang kamu buat di masa sepi ini, saya jawab saya ingin melakukan vaksinasi Covid-19 untuk semua pelaku wisata,” ujarnya.

Kini pariwisata Batam sudah bangkit, ditandai dengan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Kota Batam terus meningkat. Tercatat, sepanjang tahun 2022 ada 565.936 kunjungan. Pada Bulan Desember 2022 tercatat, 145.018 kunjungan. Untuk target 2023 ini 1,5 juta kunjungan.

“Kalau 150.000 setiap bulan, 2 juta wisman bisa kita raih lagi,” ucapnya.

Ia menyebutkan 17 subsektor yakni kuliner, fesyen, kria, arsitektur, desain produk, desain interior, musik, seni rupa, periklanan, penerbitan, film animasi dan video, fotografi, desain komunikasi visual, aplikasi, pengembang permainan, TV dan Radio. Ia menyampaikan Disbudpar Kota Batam sedang mendata pelaku ekraf, untuk saat ini tercatat 679 pelaku ekraf, data tersebut akan terus meningkat.

“Inilah yang menjadi fokus pelaku ekraf apakah ingin kuliner, film, fesyen. Apabila wisman ke Batam mereka membutuhkan oleh-oleh souvenir mereka mau makan tidur jadi begitu banyak kebutuhan wisatawan,” terangnya.

Ardi juga berharap hotel-hotel di Batam dapat menyajikan menu yang mengangkat kearifan lokal. “Di hotel-hotel bukan menu western food saja saya pengen ada menu lendot asam pedas dan lain-lain,” pintanya.

Ia menyampaikan, Wali Kota Batam yang juga menjabat Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Muhammad Rudi mendedikasikan Batam sebagai kota pariwisata. Itu bisa dilihat dari infrastruktur yang tengah dikembangkan untuk memberikan kenyamanan bagi wisatawan. Kota Batam mempunyai amenitas yang lengkap, seperti hotel 265 dengan 36.000 kamar, 1067 kafe dan restoran, 12 pusat perbelanjaan, dan ragam destinasi wisata. Kemudian Batam mempunyai ragam atraksi baik atraksi alam, budaya, dan buatan.

“Tak lama lagi Pemko Batam melalui Disbudpar menggelar event Batam Wonderfood Ramadhan, tahun 2022 dibuka oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf),” ucapnya.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Kota Batam, Dinas Pariwista Provinsi Kepulauan Riau, Dinas Koperasi dan UKM Kepulauan Riau, Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Batam, PRMB, ASITA Kepulauan Riau dan Batam, ASPPI Kepulauan Riau, ASPABRI Kepulauan Riau, APMIKIMMDO Kepulauan Riau, HIPMIKIMDO Kepulauan Riau, GEKRAFS Kepulauan Riau, Pelaku Usaha MICE, Perwakilan Hotel Bintang dan Non Bintang, serta Perwakilan UMKM.

DD