Baju Dinas Wali Kota Batam Pertama Resmi Jadi Koleksi Terbaru Museum Raja Ali Haji di Hari Jadinya ke-5

Disbudpar Kota Batam – Malam puncak perayaan Hari Jadi ke-5 Museum Batam Raja Ali Haji yang bertepatan dengan Hari Museum Nasional berlangsung meriah di Alun-alun Engku Putri Batam Center. Acara ini menjadi penutup rangkaian kegiatan yang sebelumnya diisi dengan berbagai lomba dan pertunjukan seni budaya khas Melayu.

Acara dipandu oleh Rio dan Ajeng dari Solidaritas Pembawa Acara (Swara) Batam, serta dibuka dengan penampilan musik tradisional Melayu oleh grup Malaykustik.

“Dalam kegiatan ini, Malaykustik memainkan beberapa lagu, yakni Empat Dara, Joget Tanjung, Katong, Zapin Madah Pusaka, Dikenang Jangan Disebut Jangan, Tualang Tiga, dan Nurlela,” ujar Rafiyadi, salah satu personelnya.

Penampilan musik tersebut dilanjutkan dengan Tari Persembahan oleh Sanggar Titah Tuan Ku. Kepala UPTD Museum Batam Raja Ali Haji, Senny Thirtywani, S.T., dalam laporannya menyampaikan sejumlah capaian museum sepanjang tahun 2025.

“Jumlah koleksi yang telah terdaftar dalam sistem registrasi nasional mencapai 79 item, dan jumlah pengunjung dari Januari hingga September 2025 tercatat sebanyak 5.407 orang,” ungkapnya.

Dalam rangkaian perayaan ini, museum juga menggelar dua lomba utama, yaitu Lomba Fotografi dan Lomba Interpretasi Gurindam 12, serta menghadirkan bazar dan hiburan rakyat.

Selain itu, pihak museum kini tengah menyiapkan mini theater sebagai sarana pembelajaran sejarah yang lebih interaktif.
“Mini theater ini nantinya menjadi ruang edukatif yang menampilkan film dokumenter sejarah Batam dan kebudayaan Melayu, sehingga pengunjung dapat belajar dengan cara yang lebih menarik,” jelas Senny.

Lomba Fotografi yang berlangsung pada 17–19 Oktober diikuti oleh 23 peserta. Para pemenang adalah:

  • Juara 1: Zya F
  • Juara 2: Tegar F. W.
  • Juara 3: Gugatin_GA
  • Juara Harapan 1: Gandari Kuswara

Sedangkan Lomba Interpretasi Gurindam 12 diikuti oleh 10 peserta, dengan hasil sebagai berikut:

  • Juara 1: Deni Kuswara
  • Juara 2: Stevany
  • Juara 3: Johanesdeak
  • Juara Harapan 1: Gandari Kuswara

Pada malam puncak, museum secara resmi meluncurkan koleksi terbaru, yaitu Baju Dinas (PDU) Wali Kota Batam Administratif Pertama, Ir. H. R. Usman Draman, bersama dengan tombak bilah lalang, lembing bilah pandan, dan tempayan.

Koleksi senjata dan tempayan tersebut sebelumnya dimiliki oleh Raja Alip, yang kemudian diserahkan secara simbolik kepada Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam, Drs. Ardiwinata.

Sementara itu, Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Kota Batam, Yang Mulia Dato’ Wira Setia Utama Raja Haji Muhammad Amin, menyerahkan Seragam Dinas Wali Kota Batam Pertama kepada Drs. H. Heriman HK, Asisten Administrasi Umum, yang hadir mewakili Wali Kota Batam, Dr. Amsakar Achmad, S.Sos., M.Si.

“Kami sangat mengapresiasi kegiatan perayaan ini. Semoga Museum Batam terus berkembang dan berperan penting dalam pelestarian sejarah serta budaya Melayu,” ujar Drs. H. Heriman HK dalam sambutannya.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam, Drs. Ardiwinata, juga menyampaikan apresiasinya atas penyelenggaraan acara tersebut.

“Museum bukan hanya tempat menyimpan benda bersejarah, tetapi juga ruang membangun kesadaran dan kebanggaan masyarakat terhadap warisan budaya daerah. Kami berharap masyarakat, terutama generasi muda, semakin mencintai sejarah kotanya sendiri,” ujarnya.

Sebagai penutup, dilakukan prosesi adat pemotongan Nasi Besar yang sarat makna sebagai simbol rasa syukur, penghormatan, dan kebersamaan masyarakat Melayu.

Nasi kuning yang disajikan di atas dulang bertingkat menjadi lambang kemuliaan dan kebesaran adat yang terus dijaga sebagai warisan budaya takbenda masyarakat Batam.