DPRD Batam Berikan Dukungan Penuh untuk Pengembangan Museum Batam Raja Ali Haji

Disbudpar Kota Batam – Sejarah Kota Batam yang kaya akan peristiwa penting semakin mendapat perhatian lebih dari pemerintah dan legislatif. Hal ini terlihat dalam kunjungan kerja yang dilakukan oleh Komisi IV DPRD Kota Batam ke Museum Batam Raja Ali Haji yang terletak di Dataran Engku Putri, Batam Center, pada Jumat, 23 Mei 2025.

Kunjungan ini dipimpin oleh Ketua Komisi IV, Dandis Rajagukguk, bersama Sekretaris Komisi, Asnawati Atiq, serta lima anggota lainnya, yakni Novelin Fortuna Sinaga, Banyu Ari Nopianto, Tapis Dabbal Siahaan, Warya Burhanuddin, dan Sony Christanto.

Dalam kesempatan tersebut, anggota dewan melakukan tinjauan langsung terhadap koleksi-koleksi berharga yang menggambarkan perjalanan sejarah Batam dari masa ke masa.

Dandis Rajagukguk menyampaikan apresiasinya terhadap pengelolaan museum oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam, yang dinilai telah berhasil menggali dan menyajikan sejarah serta kebudayaan daerah dengan baik.

“Kami merasa bangga dapat melihat langsung bagaimana Disbudpar mengelola museum ini dengan sangat baik. Penyajian sejarah Batam yang mendalam ini menjadi langkah penting untuk memperkenalkan identitas daerah yang kaya akan nilai sejarah dan budaya,” ungkap Dandis.

Lebih lanjut, Dandis menegaskan bahwa Komisi IV DPRD Batam mendukung sepenuhnya pengembangan Museum Batam Raja Ali Haji dan berkomitmen untuk mendukung pemenuhan kebutuhan pengembangan museum ke depan.

“Kami akan terus bekerjasama dengan Disbudpar untuk memastikan museum ini semakin representatif, tidak hanya untuk masyarakat lokal, tetapi juga untuk wisatawan mancanegara,” tambahnya.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam, Ardiwinata, yang turut mendampingi kunjungan tersebut, menjelaskan lebih rinci tentang koleksi yang dipamerkan di museum.

Koleksi tersebut mencakup berbagai era sejarah, mulai dari Kerajaan Riau-Lingga, masa penjajahan Belanda dan Jepang, perjuangan kemerdekaan, pemerintahan Temenggung Abdul Jamal, pembentukan Kabupaten Kepulauan Riau, hingga era Otorita Batam dan perkembangan Batam sebagai kota industri dan modern.

“Kami sangat menghargai dukungan dari Komisi IV DPRD Batam. Dengan adanya komitmen ini, kami akan terus meningkatkan kualitas layanan dan edukasi di museum ini. Kami berharap, generasi muda Batam dapat lebih mengenal dan memahami sejarah mereka, sehingga rasa cinta tanah air dan kebanggaan terhadap daerah ini semakin kuat,” ungkap Ardiwinata.

Dengan adanya dukungan penuh dari DPRD dan komitmen untuk terus meningkatkan kualitas pengelolaan museum, diharapkan Museum Batam Raja Ali Haji akan menjadi pusat pendidikan sejarah yang tidak hanya bermanfaat bagi warga Batam, tetapi juga menjadi daya tarik bagi wisatawan yang ingin lebih mengenal sejarah dan budaya Batam.