Pelatihan Vokasi Kelompok Pemanfaatan dan Pemeliharaan Kegiatan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kampung Tua Tanjung Riau Program KOTAKU TA.2022

Disbudpar Batam, Sebagai daerah pariwisata, Kota Batam memiliki banyak alasan yang dapat dijadikan tujuan bagi wisatawan berkunjung dan berlibur ke Kota ini, antara lain untuk tujuan wisata kuliner, olahraga, bahari, religi, sejarah/heritage/museum, eco dan agro wisata, MICE maupun wisata budayanya. Hal ini disampaikan kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam, Ardiwinata kepada 75 orang peserta Pelatihan Vokasi Kelompok Pemanfaatan dan Pemeliharaan Kegiatan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kampung Tua Tanjung Riau Program KOTAKU TA.2022, Selasa (6/8/2022).

Katanya lagi, ada tiga hal yang wajib dimiliki oleh sebuah kota pariwisata dan Kota Batam telah memiliki ketiganya, yakni Aksesibilitas baik darat, udara maupun laut. Saat ini Batam juga sedang membangun bandara berstandar internasional.
Kemudian Amenitas, dimana dari data yang ada Batam memiliki 275 hotel, 1042 restoran dan 12 Shopping Mall.
Selanjutnya adalah Atraksi baik berupa atraksi buatan maupun atraksi alam. Salah satu contoh atraksi alam yang menjadi andalan pariwisata bahari yang dimiliki Batam adalah keindahan Pulau Abang yang terkenal dengan blue coralnya, terumbu karang langka, yang terdapat di perairan Pulau Abang.

“‘Kita terus promosikan Blue Coral ini, karena termasuk terumbu karang langka yang ada di perairan Pulau Abang,” sebut Ardi.

Lanjut dia, sebenarnya Tanjung Riau juga memiliki atraksi yang bisa diangkat menjadi atraksi yang menarik, salah satunya adalah lomba sampan layar. Ia berharap agar kedepannya dibangun fasilitas untuk pelaksanaan kegiatan tersebut

Untuk membangun pariwisata di Tanjung Riau, masyarakat wajib menerapkan Sapta Pesona yang di dalamnya ada tujuh unsur, yakni Keamanan, Ketertiban, Kebersihan, Kesejukan, Kiindahan, Keramahan dan Kenangan.
“Kampanye Pariwisata ini harus terus dilakukan dan perlu dibentuk Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) sebagai wadah agar Sapta pesona dapat direalisasikan sehingga wisatawan yang berkunjung ke Tanjung Riau ini nantinya akan terkesan dan ingin kembali lagi berwisata ketempat ini,” pungkas Ardi.

Sementara panitia penyelenggara, Joni Hardi mengatakan kegiatan pelatihan ini merupakan lanjutan dari kegiatan Lokakarya Pemanfaatan dan Pemeliharaan Kegiatan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kampung Tua Tanjung Riau Program KOTAKU Tahun Anggaran 2022 yang telah dibuka oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan, Yusfa Hendri pada tanggal 30 Agustus 2022 lalu.

Dijelaskannya, program KOTAKU adalah merupakan salah aatu upaya untuk mencapai target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2022-2024 dengan target penanganan kumuh seluas 10.000 Ha. Target provinsi Kepulauan Tiau seluas 176.17 Ha dan sampai saat ini telah tercapai seluas 138.51 Ha, masih tersisa seluas 37.66 Ha.
“Pendekatan kegiatan untuk penanganan kumuh dilakukan melalui kegiatan skala lingkungan dan skala kawasan,” paparnya.

Kegiatan skala kawasan di Provinsi Kepulauan Riau dilaksanakan di 4 Kawasan dan 2 diantaranya dilaksanakan di Kota Batam, yakni Kawasan Kampung Tua Tanjung Riau serta Kawasan Sungai Lekop, tambahnya.

Acara yang berlangsung selama tiga hari, sejak hari ini hingga Kamis mendatang digelar di Goldenbay hotel, Bengkong dengan menghadirkan beberapa nara sumber dari instansi terkait di lingkungan Pemko Batam lainnya, yakni Badan Pendapatan Daerah (Bapenda), Dinas Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) serta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batam.

Kegiatan Vokasi pemeliharaan dan pemanfaatan ini terdiri dari kegiatan loka karya dan pelatihan yang diikuti sebanyak 75 orang peserta, 45 orang berasal dari masyarakat Tanjung Riau dan 30 orang dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
“Pelatihan dilaksanakan selama dua hari belajar di kelas dan satu hari kunjungan lapangan,” tutupnya.