Disbudpar Batam- Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam menerima kunjungan kerja (kunker) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, Selasa (11/1/2022). Wakil DPRD Kabupaten Kepulauan Talaud, Djekmon Amisi, mengucapkan terima kasih atas sambutan yang diberikan oleh Disbudpar Batam.
Ia mengatakan tujuan dari kunker ke Kota Batam karena Kota Batam banyak dikunjungi wisatawan mancanegara (wisman). “Kedatangan kami karena banyak mendengar Batam luar biasa sehingga kami memutuskan awal tahun ini mencoba menimba ilmu mencari pengalaman bagaimana Kota Batam bisa sampai begitu terkenal,” katanya.
Ia menceritakan bahwa ia pernah mendatangkan wisatawan Bali ke Kepulauan Talaud dan wisatawan tersebut sangat mengagumi Kepulauan Talaud. Namun sayangnya pulau ini tidak dikunjungi wisatawan, tidak seperti Kota Batam yang dikunjungi wisatawan domestik maupun mancanegara.
“Kami ingin mengambil ilmunya bagaimana Batam bisa dikenal,” ucapnya.
Dalam kunker ini rombongan diterima oleh Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan dan Promosi Wisata (PPW) Disbudpar Kota Batam, Ratna Sari. Ratna, menyampaikan inovasi-inovasi dan perkembangan pariwisata di Kota Batam.
Disebutkannya, Kota Batam mempunyai beberapa destinasi wisata yang menjadi alasan kenapa wisatawan datang ke Batam, diantarnya destinasi wisata kuliner, belanja, bahari, MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition), religi, sport, sejarah dan sebagainya.
“Disamping itu salah satu faktor yang menguntungkan juga adalah karena letak geografis Batam berdekatan dengan dua negara tetangga, Singapura dan Malaysia,” katanya.
Kota Batam juga pernah sebagai penyumbang wisatawan mancanegara (wisman) nomor dua setelah Bali. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah wisman yang berkunjung ke Batam pada 2019 lalu sebanyak 1.947.943 kunjungan.
Katanya lagi, sebagai daerah tujuan wisatawan ada tiga A yang harus dikembangkan, yakni aksebilitas, amenitas, dan atraksi.
“Wali Kota Batam, Muhammad Rudi gencar membangun infrastruktur karena ingin menjadikan kota Batam sebagai kota pariwisata disamping sebagai kota industri, perdagangan dan jasa. Oleh sebab itulah jalan – jalan dilebarkan sampai lima bahkan enam lajur setiap jalurnya,” ucapnya.
Kemudian akses untuk wisatawan berkunjung ke Batam juga sangat mudah. Batam memiliki satu bandara internasional Hang Nadim serta lima pelabuhan ferry internasional.
Amenitas di Batam menurut Ratna juga sudah cukup memadai, seperti hotel, restoran, tempat ibadah, toilet dan sarana pendukung lain yang harus ada di objek wisata.
“Dibidang kebudayaan setiap tahun Disbudpar menggelar KSM (Kenduri Seni Melayu). Sebelum pandemi kegiatan yang masuk dalam Kalender Event Nasional ini sangat ditunggu oleh negara serumpun,” ujarnya.
Kepala Disbudpar Kota Batam, Ardiwinata, menyampaikan, pemerintah Kota Batam sebenarnya cukup terbantu dalam promosi destinasi wisata yang ada karena pengelola pariwisata di Kota Batam ikut langsung mempromosikan objek wisatanya. Kota Batam juga memiliki perguruan tinggi pariwisata, kemudian pemerintah juga mengandeng media untuk mempromosikan pariwisata. “Ini namanya pentahelix kolaborasi 5 unsur yang dalamnya ada pemerintah, akademisi, bisnis, komunitas, dan media,” terangnya.
Setelah kunker, rombongan DPRD Kabupaten Talaud mengunjungi destinasi wisata Kota Batam yakni Nongsa Point Marina, Nongsa dan Batam View, Nongsa.