Disbudpar Batam – Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Batam, Ardiwinata, optimistis pariwisata Batam bangkit pada awal 2021. Hal ini bukan tanpa alasan. Sebab, sejumlah usaha dan destinasi wisata di daerah ini, sudah beroperasi dan mayoritas sudah menerapkan protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19 ini.
“Dengan usaha keras kita selama ini, maka Januari 2021 adalah masa kebangkitan pariwisata Batam,” ujar Ardi, saat menjadi narasumber Pelatihan Sosialisasi Implementasi Program Cleanliness, Health, Safety, and Enviroment Sustainability (CHSE) bagi Pelaku Usaha di Travelodge Batam, Rabu (25/11/2020).
Ardi mengatakan, upaya yang sudah dilakukan dalam menangani Covid-19 di Batam dibagi dalam tiga tahap; tanggap darurat, pemulihan, kemudian normalisasi.
Dalam tahap tanggap darurat, kata Ardi, pemerintah sangat fokus mengalokasikan anggaran hingga menyebar bahan pokok untuk menangani dampak sosial akibat pandemi Covid-19. Selain itu, bagi pelaku pariwisata di sektor hotel, diberikan kelonggaran di bidang pajak.
“Masa ini sudah berlalu, dan alhamdulila pemerintah tidak lepas tangan dalam menangani Covid-19 di Batam,” ujar dia.
Kemudian, di masa pemulihan, pemerintah mulai membuka sejumlah usaha di sektor pariwisata seperti hotel, restoran, tempat hiburan, dan sebagainya. Atas kebijakan Wali Kota Batam tersebut, tentu di masa ini ada aturan khusus agar tidak menjadi klaster penyebaran Covid-19.
“Di masa ini pula, Disbudpar Batam membentuk 14 protokol yang harus diterapkan di sektor pariwisata. Masing-masing punya cara dan prosedur bagaimana beraktivitas di masing-masing tempat,” kata dia.
Kemudian, pada masa normalisasi, pihaknya menargetkan dimulai pada awal 2021 seiring masa kebangkitan pariwisata Batam. Untuk itu, pemerintah mengajak semua pelaku usaha di sektor pariwisata untuk memperketat protokol kesehatan untuk memutus rantai penyebaran Covid-19.
“Tetap pakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau memakai hand sanitizer. Ini sebagai benteng kita melawan Covid-19,” kata dia.
Begitu juga dengan pengusaha di sektor pariwisata seperti hotel, restoran, dan sebagainya, diminta melengkapi fasilitas pendukung protokol kesehatan. Adapun, protokol kesehatan ini juga diperkuat dengan protokol CHSE yang disusun Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
“Kemenparekraf juga sangat peduli dengan pariwisata Batam. Bahkan, kita dapat dana hibah selama masa penanganan Covid-19 ini dan kita manfaatkan untuk menyambut kebangkitan pariwisata Batam,” ujarnya