Gairahkan Pariwisata dengan Penjualan Pasar Nusantara

DisbudparBatam- Dimasa pandemi Covid-19 ini, pemerintah berupaya keras menekan laju penyebaran pasien positif, sekaligus berjuang meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Salah satu upaya yang dilakukan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) adalah dengan menggelar Pameran Misi Penjualan Pasar Nusantara di Kota Batam untuk menggairahkan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di wilayah ini.

Direktur Pemasaran Regional I Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf, Vinsensius Jemadu mengatakan, di pandemi Covid-19 ini salah satu sektor yang terdampak yakni sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Lewat kegiatan ini diharapkan dapat membangkitkan pariwisata dan ekonomi kreatif.

“Kita fokus dan tetap fokus di Indonesia saja,” katanya, bertempat di Harris Hotel Batam Centre, Sabtu (28/11).

Kepri khusunya Kota Batam berkontribusi besar menyumbang kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara. Ia bersyukur Indonesia dikaruniai penduduk, kekayaan alam, dan wisata yang luar biasa, sehingga di masa pandemi Covid-19 ini masi bisa mengandalkan wisatawan domestik.

“Saya lima hari di Bali menyaksikan seperti kota mati, sunyi, sopir yang saya tanya dengan wajah sangat sedih seolah menangis karena sekian bulan baru dapat tamu. Bayangkan betapa menderintanya karena ketergantungan terhadap wisatawan sangat tinggi,” ucapnya.

Pameran misi penjualan pasar nusantara ini sebelumnya telah digelar dilima kota lain di Indonesia, yakni Yogyakarta, Malang, Bandung, Padang dan Medan. Kegiatan terakhir sebelumnya dicanangkan digelar di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Namun berkat kegigihan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbdupar) Kota Batam, Ardiwinata akhirnya kegiatan tersebut digelar di Kota Batam.

“Pak Ardi (Kadisbudpar Kota Batam) telpon saya meminta agar kegiatan ini juga dibuat di Batam dan setelah dibicarakan akhirnya terlaksana di Batam. Terima kasihlah kepada Pak Ardi,” terangnya.

Ia menyampaikan angka covid-19 masih bertambah. Sebagai garda terdepan untuk masyarakat calon wisatawan nusantara ia menekankan tiga pilar utama harus diterapkan, yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun dan hand sanitizer.

Sebelumnya ia berbicara dengan duta Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Australia, dan New Zealand. Di Kepri sendiri pasarnya yakni berasal dari Singapura dan Malaysia. Untuk negara Malaysia sendiri mengizinkan masyarakatnya keluar daerah ke destinasi wisata yang beresiko rendah. Indonesia pada posisi medium, oleh karena itu Malaysia belum mengizinkan warganya untuk datang.

“Tantangan kita mengubah dari medium risk menjadi low risk,” pintanya.

Indonesia ada kesepakatan Travel Coridor Arrangment (TCA) yang diperuntukkan bagi WNI dan warga negara Singapura yang ingin melakukan perjalanan bisnis, perjalanan diplomatik dan kedinasan. “Semua berharap TCA ini dapat diperluas untuk wisatawan dengan persyaratan kesehatan dan sponsor menjadi tugas kita bersama,” ucapnya.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Kota Batam, Ardiwinata mengucapkan terima kasih kepada Kemenparekraf atas terselenggaranya pameran nusantara di Kota Batam. Batam merupakan daerah strategis berdekatan dengan dua negara Singapura dan Malaysia. Di tahun 2019 Batam penyumbang wisman terbesar hampir 2 juta kunjungan. Jika digabungkan dengan Kepri nomor dua setelah Bali.

“Di masa pandemi kita berupaya mencegah penyebaran Covid-19 di Kota Batam. Kemudian 15 Juni lalu, Wali Kota Batam mengizinkan untuk berkegiatan dengan syarat menerapkan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah,” katanya.

Kemudian mendekati akhir tahun Kemenparekraf mengelontarkan kebijakan dimana memberikan dana hibah untuk membantu hotel dan restoran. Batam masuk 10 besar penerima hibah, indikasinya dari pajak 24 persen berasal dari sektor pariwisata hotel dan restoran.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Kemenparekraf,” ucapnya

DD