KUR Juga Bisa Untuk Pengembangan Homestay

Disbudpar Batam, Pemilik rumah tinggal bagi wisatawan atau homestay kini bisa memanfaatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Sektor Pariwisata untuk pengembangan usahanya. Hal ini disampaikan Asisten Deputi Investasi Pariwisata Kementerian Pariwisata, Hengky Manurung dalam sosialisasi dan coaching clinic KUR Sektor Pariwisata di Hotel Da Vienna Batam, Kamis (2/5).

“Homestay bisa. Di Yogya kita sudah dapat. Mereka gunakan KUR ini untuk penyediaan fasilitas di Homestay sendiri,” kata Hengky.

Ia mengatakan ada 12 bidang usaha sektor pariwisata yang bisa memanfaatkan KUR. Yakni daya tarik pariwisata, jasa transportasi wisata, jasa perjalanan wisata, jasa makanan minuman, penyediaan akomodasi, kegiatan hiburan dan rekreasi, usaha meeting incentive convention exhibition (MICE), jasa informasi pariwisata, jasa konsultan pariwisata, jasa pramuwisata, wisata tirta, serta industri kerajinan dan pusat oleh-oleh.

“Di bawahnya masih ada 44 sub bidang lagi. Sampai industri kerajinan pun kita biayai,” tuturnya.

Contoh lain pemanfaatan KUR Sektor Pariwisata adalah bidang transportasi pariwisata. Seperti yang sudah disalurkan ke penyedia layanan transportasi laut di Labuan Bajo. Dana KUR ini dimanfaatkan untuk perbaikan kapal wisata.

“Yang penting dapat dimanfaatkan sebagai alat produksi. Jadi kalau punya usaha angkutan wisata juga bisa ajukan. Kita coba, kalau bank setuju, bisa dapat. Jadi bentuknya bukan seperti kredit kendaraan bermotor tapi sebagai modal kerja,” terangnya.

Hengky mengatakan KUR Sektor Pariwisata ini adalah terobosan pemerintah pada akhir 2018. Berdasarkan Peraturan Menteri Koordinator bidang Perekonomian disebutkan bahwa pariwisata bisa masuk sebagai sektor yang menerima penyaluran dana KUR.

Sosialisasi dan coaching clinic seperti ini sudah dilakukan di 17 kota. Selain 10 destinasi pariwisata prioritas, sosialisasi juga dilakukan di kota-kota perbatasan yang menjadi pintu masuk wisatawan mancanegara (wisman) seperti Batam.

“Sampai sekarang sudah banyak yang digelontorkan, hampir Rp70 miliar. Dan terus bergulir. Kita salurkan tak hanya di kota laku jual, tapi juga daerah lain. Seperti di Labuan Bajo kita sudah salurkan Rp1,5 miliar, jenis usahanya kapal dan sebagainya. Di Batam untuk menarik 2,5 juta wisman seharusnya sudah dapat KUR ini,” ungkap Hengky.

Tahun 2019 kementerian menargetkan penyaluran KUR Sektor Pariwisata bisa mencapai Rp100 miliar. Hengky menjelaskan sasaran KUR Pariwisata ini adalah usaha mikro kecil menengah (UMKM). Karena UMKM terbukti menjadi sektor yang paling kuat menopang ekonomi. Dengan ada suntikan modal seperti ini diharapkan masyarakat bisa meningkatkan usahanya.

Hengky mengajak pelaku usaha pariwisata di Batam untuk memanfaatkan fasilitas pembiayaan tersebut. Karena bunga yang ditetapkan sangat rendah yaitu 3,56 persen maksimal 7 persen per tahun. Biaya yang bisa diberikan mencapai Rp25 juta untuk KUR mikro dan sampai Rp500 juta untuk KUR retail.

“Dan bisa tak hanya Rp25 juta, dengan jaminan tambahan. Proseanya tak lama, 2-3 hari saja. Syarat tak sulit, surat izin usaha dari kelurahan juga sudah bisa. Cash flow, rekening koran bisa jadi dasar,” kata dia.

Persyaratan penyaluran KUR diatur dalam Permenko Perekonomian nomor 9 tahun 2016 tentang Pedoman Pelaksanaan KUR. Syaratnya antara lain mempunyai usaha produktif dan layak serta telah berjalan aktif minimal 6 bulan. Kemudian tidak sedang menerima kredit atau pembiyaan perbankan lainnya kecuali kredit konsumtif.

Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam, Ardiwinata berharap pelaku usaha kepariwisataan di Batam bisa menyerap sebanyak-banyaknya KUR ini. Menurutnya pariwisata Batam cukup kuat namun memang butuh permodalan.

“Kita berharap tak hanya 35 ini. Yang hadir sebagai mentor saja. Nantinya bisa beratus-ratus pelaku usaha pariwisata di Batam yang memanfaatkan KUR ini. Ayo kita bangun pariwisata Batam, mari manfaatkan sebesar-besarnya peluang yang diberikan pemerintah. Mudah-mudahan semua item yang bisa disalurkan KUR Pariwisata, di Batam seluruhnya ada termanfaatkan,” kata mantan Kepala Bagian Humas Setdako Batam ini.

DD